Jumat, 02 Februari 2018

Pengertian Kolam

Pengertian Kolam. Secara garis besar Kolam ialah satu faktor pendukung keberhasilan perjuangan budidaya ikan. Kolam bekerja sebagaimana mestinya sebagai habitat buatan yang segaja diciptakan biar ikan sanggup hidup dan berkembangbiak dengan baik . Apa yang dimaksud dengan kolam. .. ? Kolam yakni ialah perairan yang luasnya terbatas, sengaja dibentuk dan simpel dikuasai yang artinya Kolam simpel diisi air, simpel dikeringkan dan simpel dikelola untuk mendapat hasil yang optim, beton atau materi lain yang sanggup menampung dan menahan air.

Berikut yakni proses terbentuknya kolam :
  1. Kolam Terbentuk Secara Tidak Sengaja. Pada umumnya terjadi alasannya yakni aktivitas yang menjadikan adanya cekungan di suatu T4, pada animo hujan akan terisi air, sehingga masyarakat memanfaatkannya untuk memelihara ikan kolam tersebut mempunyai luas sekitar 500–10.000 m2 dengan kedalaman 4-7 m atau lebih, umumnya terisi air setinggi 3-4 m
  2. Kolam Terbentuk Secara sengaja. Pada dasarnya kolam sengaja dibentuk untuk memelihara ikan - jenisnya bervariasi, tergantung luas lahan ukurannya mulai dari kecil s/d besar dari spesialuntuk satu kolam  s/d satu unit perkolaman.
Kolam Menurut Sumber Airnya yakni :
  1. Kolam tadah hujan, tidak ada pintu pemasukan dan pemmembuangan air akan mengalami banjir pada animo hujan dan kering pada animo kemarau pematang kolam sangat lebar atau tidak ada sama sekali
  2. Kolam mata air kontuinitas air lebih terjamin umumnya kualitas airnya rendah alasannya yakni miskin unsur hara dan pH rendah
  3. Kolam berpengairan setengah teknis. Kolam yang mendapat air dari akses air setengah  teknis  maksudnya yakni sebagian besar akses airnya masih berupa akses tanah ketersediaan dan pengaturan air lebih baik bila dibandingkan dengan kolam tadah hujan dan mata air pada animo hujan tiba, kolam tidak akan kebanjiran tetapi bila animo kemarau panjang kemungkinan kolam akan kekeenteng alasannya yakni sebagian besar airnya dimanfaatkan untuk pertanian.
  4. Kolam berpengairan teknis. kolam yang mendapat air cukup sepanjang tahun alasannya yakni sumber airnya berasal dari sistem irigasi tersier akses pembagi air yang menuju ke kompleks perkolaman sebagian atau seluruhnya sudah di semen, kolam biasanya sudah dibentuk sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
Kolam berdasarkan bentuknya yakni :
  1. Persegi panjang, kolam dengan bentuk semacam ini umumnya digunakan untuk  sistem budidaya ikan secara tradisional, kelebihannya yakni sirkulasi air dan penyediaan pakan alami lebih besar dibandingkan kolam bujur sangkar
  2. Bujur sangkar, Kolam ini biasanya dipilih sebagai alternatif terakhir apabila terdapat kelebihan tanah,  sirkulasi air dan penyediaan pakan alami kurang cantik dibandingkan dengan kolam persegi panjang.
  3. Bulat. Kolam ini mempunyai kapasitas lebih banyak dengan sirkulasi air dan pemmembuangan kotoran lebih terjamin - biasanya terbuat dari semen dengan akses pemmembuangan ditengah
  4. Segi tiga kolam ini lebih fleksibel dibandingkan kolam persegi panjang atau bujur sangkar, ini ialah bentuk umum dari kolam air deras, lumpur dan sampah tidak akan mengendap didasar kolam alasannya yakni terjadi sirkulasi air yang sempurna, kolam ini biasanya dibangun dari pasangan kerikil kali.
Kolam berdasarkan fungsinya
  1. Kolam Pemeliharaan induk. berfungsi untuk penyimpanan induk yang akan dikawinkan/yang sudah dikawinkan biasanya terdiri dari 2 kolam yaitu Untuk Jantan Dan betina sistem pemasukan air sebaiknya paralel
  2. Kolam pemijahan atau perkawinan  berfungsi Untuk  mempertemukan induk Jantan  Dan betina yang sudah matang Dan kolam induk biasanya terpisah Untuk ikan gurami, lele dan nila biasanya dibentuk menjadi satu
  3. Kolam penetasan kolam ini tidak harus dibentuk dalam satu unit perkolaman alasannya yakni kolam pemijahan Dapat   berfungsi juga sebagai kolam penetasan
  4. 4. Kolam pendederan berfungsi Untuk  membesarkan larva ikan biasanya berukuran 250 – 600 m2  biasanya terdiri dari 3 kolam (P1, P2 Dan P3), pada ikan mas P1 Untuk  menghasilkan ikan ukuran  1–3 cm,P2 Untuk menghasilkan benih ukuran 3-5 cm dan P3 Untuk menghasilkan benih ukuran 5–8 cm.
  5. Kolam Pembemasukan digunakan Untuk  membesarkan hingga ukuran siap Untuk dijual atau dikonsumsi  ikan yang sudah selesai tahap pendederan biasanya dimasukkan ke kolam pembemasukan
  6. Kolam Pemeliharaan calon induk biasanya para pengusaha menyiapkan sendiri kolam cln induk biar tidak tergabung dengan ikan yang lain Untuk  mempergampang pengontrolan, sehingga diperoleh induk yang unggul
  7. Kolam Penumbuhan pakan alami kolam ini sengaja dibentuk Untuk persediaan pakan alami bagi benih ikan
  8. Kolam atau kolam pengendapan berfungsi Untuk mengendapkan lumpur yang terbawa air - biasanya juga disertai dengan kolam filter air dari kolam filter gres dimasukkan ke unit kolam lainnya.
  9. Kolam Penampungan hasil berfungsi Untuk menampung hasil bnh/ikan konsumsi yang tlh di pguan - biasanya tidak terlalu luas Dan sering difungsikan sebagi kolam pemberokkan
  10. Kolam Karantina berfungsi Untuk  mencegah penularan penyakit yang mungkin terbawa oleh ikan yang gres hadir, berfungsi juga sebagai kolam perawatan ikan yang sakit
Kolam berdasarkan debit airnya
  1. Kolam stagnat debit air masuk Dan keluar sedikit, dalam kolam tidak terjadi proses sirkulasi/pergantian air
  2. Kolam air hening - debit air masuk < 10 l/dt.ha - kolam biasanya berukuran besar
  3. Kolam air mengalir debit air masuk 10-15 l/dt – kolam biasanya berukuran kecil dinding terbuat dari semen (beton) dan bentuk kolam sangat bervariasi yaiotu persegi pjg,sgi tiga, bundar dan setengah lingkaran
Sumber
Diktat Teknik Perkolaman oleh yulfiperius.

0 komentar

Posting Komentar