@ Arti shalat tarawih yaitu salat sunnat yang dilakukan khusus spesialuntuk pada bulan ramadan. Tarawih dalam bahasa Arab yaitu bentuk jama’ dari تَرْوِيْحَةٌ yang diartikan sebagai "waktu sesaat untuk istirahat". Waktu pelaksanaan salat sunnat ini yaitu selepas isya', biasanya dilakukan secara berjama'ah di masjid. Fakta menarikdanunik tentang salat ini ialah bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam spesialuntuk pernah melakukannya secara berjama'ah dalam 3 kali peluang. Disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam kemudian tidak melanjutkan pada malam-malam diberikutnya alasannya takut hal itu akan menjadi diwajibkan kepada ummat muslim.
Hikmah shalat tarawih
- Shalat Tarawih yaitu ibadah untuk menghidupkan malam bulan puasa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
- Menggunakannya untuk menghafal kembali surah al-Quran.
- Mengharapkan kerahmatan dan keampunan Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda:
“Sesiapa yang melaksanakan solat malam pada Ramadhan kerana keimanan dan mengharapkan keredaan dan keampunan Allah semata-mata, maka diampunkan segala dosanya yang lalu.” Riwayat al-Bukhari dan Muslim.
Teknik-Teknik Sholat Tarawih
- Teknik Pertama, Shalat 13 rakaat yang dibuka dengan 2 rakaat yang enteng atau yang pendek, 2 rakaat itu berdasarkan pendapat yang berpengaruh yaitu shalat sunnah ba’diyah Isya’. Atau 2 rakaat yang dikhususkan untuk membuka shalat malam, kemudian 2 rakaat panjang sekali, kemudian 2 rakaat kurang dari itu, kemudian 2 rakaat kurang dari sebelumnya, kemudian 2 rakaat kurang dari sebelumnya, kemudian 2 rakaat kurang dari sebelumnya, kemudian witir 1 kali.
- Teknik Kedua, Shalat 13 rakaat diaantaranya 8 rakaat salam pada setiap 2 rakaat kemudian melaksanakan witir 5 rakaat tidak duduk dan salam kecuali pada rakaat kelima.
- Teknik Ketiga, Shalat 11 rakaat, salam pada setiap 2 rakaat dan witir 1 rakaat.
- Teknik Keempat, Shalat 11 rakaat, shalat 4 rakaat dengan 1 salam, kemudian 4 rakaat lagi menyerupai itu kemudian 3 rakaat. Lalu apakah duduk (tasyahud –pent) pada setiap 2 rakaat pada yang 4 dan 3 rakaat? Kami belum mendapat jawabanan yang memuaskan dalam problem ini. Tapi duduk pada rakaat kedua dari yang tiga rakaat tidak disyariatkan !.
- Teknik Kelima, Shalat 11 rakaat diantaranya 8 rakaat, tidak duduk kecuali pada yang kedelapan, (pada yang ke-8 ini –pent) bertsyahud dan bershalawat kepada Nabi Shallaalhu ‘alaihi wa sallam, kemudian bangun lagi dan tidak salam, kemudian witir 1 rakaat, kemudian salam, ini berjumlah 9 rakaat, kemudian shalat 2 rakaat lagi sambil duduk.
- Teknik Keenam, Shalat 9 rakaat, 6 rakaat pertama tidak diselingi duduk (tasyahud –pent) kecuali pada rakaat keenam dan bershalawat kepada Nabi Shallaalhu ‘alaihi wa sallam dan seterusnya sebagaimana tersebut dalam cara yang sudah lalu.
INI tata cara yang terdapat dari Nabi Shallaalhu ‘alaihi wa sallam secara jelas, dan dimungkinkan ditambah cara-cara yang lain yaitu dengan dikurangi pada setaip cara berapa rakaat yang dikehendaki walaupun tinggal 1 rakaat dalam rangka mengamalkan hadist Rasulullah Shallaalhu ‘alaihi wa sallam yang sudah lalu
(“…Barangsiapa yang ingin, witirlah dengan 5 rakaat, barangsiapa yang ingin, witirlah dengan 3 rakaat, barang siapa yang ingin,witirlah dengan 1 rakaat").
Shalat 5 dan 3 rakaat ini, jikalau seseorang menghendaki untuk melakukannya dengan 1 kali duduk (tasyahud –pent) dan satu kali salam sebagaimana pada cara kedua, boleh. Dan jikalau ingin, sanggup dengan salam pada setiap 2 rakaat menyerupai pada cara ketiga dan yang lain dan itu lebih baik. Adapun shalat yang 5 dan 3 rakaat denagn duduk (tasyahud –pent) pada setiap 2 rakaat tanpa salam, kita tidak mendapatinya terdapat dari Nabi Shallaalhu ‘alaihi wasallam, pada asalnya boleh, akan tetapi nabi Shallaalhu ‘alaihi wa sallam ketika melarang untuk 3 rakaat dan mempersembahkan alasannya dengan sabda dia “Jangan serupakan dengan shalat mahgrib...”
Referensi
http://id.wikipedia.org/wiki/Salat_Tarawih
0 komentar
Posting Komentar