Rabu, 01 Agustus 2018

Pengertian Geopolitik Serta Teorinya

Pengertian Geopolitik serta Teorinya. Istilah geopolitik untuk bangsa Indonesia dipopulerkan pertama kali oleh Ir. Soekarno. Pada pidatonya di hadapan sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945. menurut geopolitik, wilayah Indonesia yaitu satu kesatuan wilayah dari Sabang hingga Merauke, yang terletak antara dua samudera dan dua benua. Kesatuan antara bangsa Indonesia dengan wilayah tanah air itulah yang membentuk semangat dan wawasan kebangsaan, yaitu sebagai bangsa yang bersatu. Rasa kebangsaan Indonesia dibuat oleh adanya kesatuan nasib, jiwa untuk bersatu dan kehendak untuk bersatu serta adanya kesatuan wilayah yang sebelumnya, berjulukan Nusantara.


 Istilah geopolitik untuk bangsa Indonesia dipopulerkan pertama kali oleh Ir Pengertian Geopolitik serta Teorinya

Definisi Geopolitik

Geopolitik secara etimologi berasal dari kata geo (bahasa Yunani) yang berarti bumi yang menjadi wilayah hidup. Sedangkan politik dari kata polis yang berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri atau negara; dan teia yang berarti urusan (politik) bermakna kepentingan umum masyarakat negara suatu bangsa.

Sebagai contoh bersama, geopolitik dimaknai sebagai ilmu penyelenggaraan negara yang setiap kebijakannya dikaitkan dengan masalah-masalah geografi wilayah atau tempat tinggal suatu bangsa. Frederich Ratzel mengenalkan istilah ilmu bumi politik (political geography), Rudolf Kjellen menyebut geographical politic dan disingkat geopolitik.

Teori Geopolitik

Untuk lebih memahami konsep geopolitik secara global, diberikut ini yaitu teori-teori terkena geopolitik yang pernah ada di dunia;
  1. Teori Geopolitik Frederich Ratzel (1844–1904). Berpendapat bahwa negara itu menyerupai organisme yang hidup. Negera identik dengan ruangan yang ditempati oleh sekelompok masyarakat (bangsa) pertumbuhan negara menyerupai dengan pertumbuhan organisme yang memerlukan ruang hidup (lebensraum) yang cukup semoga sanggup tumbuh dengan rindang. Semakin luas ruang hidup maka negara akan semakin bertahan, kuat, dan maju. Oleh lantaran itu, bila negara ingin tetap hidup dan berkembang butuh perluasan (perluasan wilayah sebagai ruang hidup). Teori ini dikenal sebagai teori organisme atau teori biologis.
  2. Teori Geopolitik Rudolf Kjellen (1964–1922). melanjutkan fatwa Ratzel, tentang teori organisme. Berbeda dengan Ratzel yang menyatakan negara menyerupai organisme, maka beliau menyatakan dengan tegas bahwa negara yaitu suatu organisme, bukan spesialuntuk mirip. Negara yaitu satuan dan sistem politik yang menyeluruh yang mencakup bidang geopolitik, ekonomi politik, demo politik, sosial politik, dan krato politik. Negara sebagai organisme yang hidup dan intelektual harus bisa mempertahankan dan berbagi dirinya dengan melaksanakan ekspansi. Paham ekspansionisme dikembangkan. Batas negara bersifat sementara lantaran bisa diperluas. Strategi yang dilakukan yaitu membangun kekuatan darat yang dilanjutkan kekuatan laut.
  3. Teori Geopolitik Karl Haushofer (1896–1946). Melanjutkan pandangan Ratzel dan Kjellen terutama pandangan tentang lebensraum dan paham ekspansionisme. Jika jumlah penduduk suatu wilayah negara semakin banyak sehingga tidak sebanding lagi dengan luas wilayah, maka negara tersebut harus berupaya memperluas daerahnya sebagai ruang hidup (lebensraum) bagi masyarakat negara.
  4. Teori Geopolitik Halford Mackinder (1861–1947). Mempunyai konsepsi geopolitik yang lebih strategik, yaitu dengan penguasaan daerah-daerah „jantung‟ dunia, sehingga pendapatnya dikenal dengan teori Daerah Jantung. Barang siapa menguasai „daerah jantung‟ (Eropa Timur dan Rusia) maka beliau akan menguasai pulau dunia (Eropa, Asia, dan Afrika) yang pada hasilnya akan menguasai dunia. Untuk menguasai dunia dengan menguasai kawasan jantung dibutuhkan kekuatan darat yang besar sebagai prasyaratnya. Berdasarkan hal ini muncullah konsep Wawasan Benua atau konsep kekuatan di darat.
  5. Teori Geopolitik Alfred Thayer Mahan (1840–1914). Mengembangkan lebih lanjut konsepsi geopolitik dengan memperhatikan perlunya memanfaatkan serta mempertahankan sumber daya laut, termasuk saluran laut. Sehingga tidak spesialuntuk pembangunan armada maritim saja yang diperlukan, namun lebih luas juga membangun kekuatan maritim. Berdasarkan hal tersebut, muncul konsep Wawasan Bahari atau konsep kekuatan di laut. Barang siapa menguasai lautan akan menguasai kekayaan dunia.
  6. Teori Geopolitik Saversky, JFC Fuller Guilio Douhet (1869–1930) dan William Mitchel (1878–1939) memiliki pendapat lain dibandingkan dengan para penlampaunya. Keduanya melihat kekuatan dirgantara lebih berperan dalam memenangkan peperangan melawan musuh. Untuk itu mereka berkesimpulan bahwa membangun armada atau angkatan udara lebih menguntungkan lantaran angkatan udara memungkinkan beroperasi sendiri tanpa dimenolong oleh angkatan lainnya. Di samping itu, angkatan udara sanggup menghancurkan musuh di kandangnya musuh itu sendiri atau di garis belakang medan peperangan. Berdasarkan hal ini maka muncullah konsepsi Wawasan Dirgantara atau konsep kekuatan di udara.
  7. Teori Geopolitik Nicholas J. Spijkman (1879–1936) terkenal dengan teori Daerah Batas. Dalam teorinya, beliau membagi dunia dalam empat wilayah atau area : Pivot Area, mencakup beberapa aspek wilayah kawasan jantung, Offshore Continent Land, mencakup beberapa aspek wilayah pantai benua Eropa – Asia, Oceanic Belt, mencakup beberapa aspek wilayah pulau di luar Eropa – Asia, Afrika Selatan. New World, mencakup beberapa aspek wilayah Amerika.

0 komentar

Posting Komentar