Kamis, 13 September 2018

Pengertian Gambuh Teater Tradisional Bali

Pengertian Gambuh Teater Tradisional Bali. Bali mempunyai aneka macam macam kesenian teater tradisional, Sebagai sebuah karya seni klasik Bali, teater tradisional termasuk karya seni yang cukup berkarakter dan hidup terus, memenuhi hampir seluruh kurun sejarah kehidupan seni budaya di Bali. Berikut yaitu klarifikasi seputar pengertian Teater Tradisional Gambuh.

Sejarah Perkembangan Gambuh

Diperkirakan Gambuh ini muncul sekitar kurun ke-15 yang lakonnya bersumber pada dongeng Panji. Gambuh berbentuk total teater alasannya yaitu di dalamnya terdapat jalinan unsur seni suara, seni drama dan tari, seni rupa, seni sastra, dan lainnya. Diiringi dengan gamelan Penggambuhan yang berlaras pelog Saih Pitu. Tokoh-tokoh yang biasa ditampilkan yaitu Condong, Kakan-kakan, Putri, Arya / Kadean-kadean, Panji (Patih Manis), Prabangsa (Patih Keras), Demang, Temenggung, Turas, Panasar dan Prabu. Dalam memainkan tokoh-tokoh tersebut tiruana penari berdialog, umumnya bahasa Kawi, kecuali tokoh Turas, Panasar dan Condong yang berbahasa Bali, baik halus, madya dan kasar. Pementasannya dalam upacara-upacara Dewa Yadnya menyerupai odalan, upacara Manusa Yadnya menyerupai perkawinan keluarga bangsawan, upacara Pitra Yadnya (ngaben) dan lain sebagainya

Definisi Gambuh

Gambuh yaitu ialah tarian dramatari Bali yang dianggap paling tinggi mutunya dan juga ialah dramatari klasik Bali yang paling kaya akan gerak-gerak tari, sehingga dianggap sebagai sumber segala jenis tari klasik Bali.

Keunikan pada gamelan Gambuh terletak pada suling panjang yang memerlukan circular blown breathing terus menerus. Ienteng Gambuh sanggup diganti dengan gamelan Semar Pagulingan alasannya yaitu mempunyai persamaan laras. Di Bali ceritra Panji mempunyai imbas yang sangat luas dan mengatakan perkembangan yang sangat kompleks alasannya yaitu ceritra itu berkembang dalam aneka macam jalur dan kreativitas seni. Kendatipun Gambuh sekarang jarang dipentaskan spesialuntuk sebatas upacara tertentu yang memerlukannya, namun bentuknya sudah diwarisi oleh seni pertunjukan lainnya yang lebih populer.

Unsur Teater Tradisional Gambuh

Gambuh yang terbentuk di Bali tidak spesialuntuk memperkenalkan dongeng sebagai lakon yang memunculkan adanya struktur dramatik yang lengkap, akan tetapi memperkenalkan pula koreografi yang rumit dan penampilan yang artistik, untuk hiburan raja dan para darah biru kerajaan. Bentuk pertunjukan Gambuh mempunyai standar kualitas tertentu yang mencirikan Gambuh, yaitu mempunyai struktur pertunjukan dan koreografi serta ienteng musik yang pasti, perbendaharaan gerak yang lengkap dengan aturan-aturan yang ketat, yang tidak dimiliki oleh Bali sebelumnya. Begitu pula kostum yang dipakai sangat megah, tidak sama dengan kostum yang dipakai oleh tarian-tarian sebelumnya yang sangat sederhana. Itulah yang mengakibatkan Gambuh dikatakan sebagai sumber drama tari yang muncul lalu di Bali

Fungsi Teater Tradisional Gambuh

  1. Sebagai Tari Bebali (seremonial), yaitu sebagai pengiring upacara di pura-pura. Dramatari Gambuh sebagai tari lakon klasik tertua dalam khazanah tari Bali yaitu ialah bentuk total teater yang mempunyai unsur seni, drama, music, obrolan dan tembang.
  2. Sebagai masukana dan pelaksanaan upacara-upacara besar terutama tingkatan upacara "mapeselang". Tarian Gambuh ditarikan pada waktu Ida Bhatara turun ke paselang
  3. Sebagai sebuah hikayat yang menceritakan kehidupan, peperangan, roman dari raja-raja Jenggala, Kediri, Gegelang, dan sebagainya.

Referensi
https://id.wikipedia.org/wiki/Gambuh
http://www.academia.edu/8723815/Teater_Tradisional_Bali

0 komentar

Posting Komentar