Senin, 08 Oktober 2018

Pengertian Barongsai Serta Ritual Dan Tahapannya

Pengertian Barongsai serta Ritual Dan Tahapannya. Kesenian Barongsai mulai terkenal pada zaman dinasti Selatan-Utara (Nan Bei) tahun 420-589 Masehi. Kala itu pasukan dari raja Song Wen Di kewalahan menghadapi serangan pasukan gajah raja Fan Yang dari negeri Lin Yi. Seorang panglima perang berjulukan Zhong Que membuat tiruan boneka singa untuk mengusir pasukan raja Fan itu. Ternyata upaya itu sukses sampai jadinya tarian barongsai melegenda sampai sekarang.

Pengertian Barongsai serta Ritual Dan Tahapannya Pengertian Barongsai serta Ritual Dan Tahapannya

Definisi Barongsai

Barongsai yakni tarian tradisional Cina dengan memakai sarung yang mirip singa. Barongsai mempunyai sejarah ribuan tahun. Catatan pertama ihwal tarian ini bisa ditelusuri pada masa Dinasti Chin sekitar era ke tiga sebelum masehi.

Tarian Barongsai atau yang biasanya disebut Wu Shi pada tradisi Cap Go Me tarian ini biasanya dimainkan secara bersama dengan tarian Liong, yang dikenal dengan istilah. Nong Shi Ū dan Nong Long Ū. Ada dua macam jenis macam tarian barongsai yang satu lebih dikenal sebagai Singa Utara yang penampilannya lebih natural alasannya tanpa tanduk, Sedangkan Singa Selatan mempunyai tanduk dan sisik jadi mirip dengan hewan Qilin.

Di Indonesia barongsai dikenal mempunyai 3 jenis yaitu Shi Zi, Chan dan Qi Lin. Chan yakni barongsai selatan atau katak (bangkong ?). Shi Zi barongsai utara. Qi Lin yakni hewan kilin atau kuda naga yang bertanduk. Secara umum memang ada 2 pedoman permainan barongsai yaitu utara dan selatan. Menurut Ucup (2010) sentra pedoman barongsai selatan yakni Guang Dong dan mempunyai banyak perbedaan antara satu dengan yang lain. Seperti layaknya binatang-binatang lainnya, barongsai harus didiberi makan berupa Angpau yang ditempel dengan sayuran selada air yang lazim disebut "Lay See". Untuk melaksanakan tarian makan laysee ini para pemain harus bisa melaksanakan loncatan tinggi. Dahulu para pemain barongsai spesialuntuk dimainkan oleh orang-orang yang mempunyai kemampuan silat - "Hokkian kun tao" yang berasal dari bahasa Mandarin Quan Dao (Quan= tinju, Dao= jalan) kini lebih dikenal dgn kata Wu Shu yang berarti seni menghentikan kekerasan.

Ritual Doa

Sebelum prosesi tarian barongsai dimulai selalu dilakukan ritual doa yang dilakukan kelompok pemain barongsai, guna mendapat kelancaran dan keselamatan dalam memainkan barongsai. dalam ritual doa biasanya dibutuhkan seperangkat peralatan khusus, antara lain:
  1. Kendi yang meliputi bunga mawar dan bunga kenanga yang dipakai untuk memandikan kepala Barongsai yang dilakukan oleh suhu atau pimpinan pemain barongsai, kemudian dibacakan doa-doa.
  2. Piring kecil yang meliputi makanan ringan anggun apem dan makanan ringan anggun lapis yang dipakai untuk persembahan kepada yang kuasa selaku pemilik sejati Barongsai
  3. Hio yang berjumlah empat buah dan dibakar, kemudian didiberikan kepada yang kuasa untuk dipersembahkan, setelah itu diletakkan di kepala Barongsai. Sesudah itu Barongsai ditetapkan sah untuk digunakan.
  4. Lilin merah yang dibakar dihadapan yang kuasa langit dan yang kuasa bumi yang ada di kelenteng.

Tahapan Permainan Barongsai

Ketika ritual doa sudah selesai, maka permainanpun siap dilakukan. Permainan barongsai selalu dipertamai dengan tahapan penghormatan yang dilanjutkan dengan permainan attraktif dan ditutup dengan prosesi pulas. Bisanya durasi permainan barongsai cukup variatif, paling sedikit 30 menit sampai bergantung permintaan.
  1. Tahap penghormatan ini dilakukan oleh ketua tim pemain kepada penonton ataupun pimpinan kelenteng, kalau permainan itu dilakukan di lingkungan kelenteng. Penghormatan dilakukan dengan cara membungkukkan tubuh dan menelungkupkan kedua tangan di depan dada, disertai anggukan sebanyak tiga kali berturut-turut. Tak lupa, pemain pengiring, yaitu pembawa bendera juga melaksanakan penghormatan serupa, namun dengan posisi berjongkok sambil memegang bendera dengan kedua tangan, dan kepala menunduk tiga kali. Kegiatan penghormatan juga dilakukan oleh Barongsai dengan cara berjalan di tengah arena permainan dengan menggangukkan kepala dan menggerakkan kaki ke kanan depan tiga kali, mundur ke belakang meninggalkan arena permainan. Aktivitas penghormatan ini dilakukan secara esesnsial juga ditujukan kepada leluhur dengan impian permainan yang dilakukan akan berjalan aman, lancar tidak ada gangguan apapun.
  2. Permainan bendera dilakukan oleh satu atau dua orang pemain. Bendera yang dibawa yakni bendera perguruan tinggi atau bendera simbol masing-masing grup barongsai, biasanya berwarna dasar hitam dan berbentuk segitiga sama sisi dengan rumbai-rumbai di tepi ganjal segi tiga. Selain bendera perguruan, biasanya dimainkan pula bendera Persatuan Seni dan Olah Raga Barongsai Indonesia (PERSOBARIN). Bendera PERSOBARIN juga berbentuk segi tiga sama sisi dengan warna dasar merah. Permainan bendera dilakukan dengan melaksanakan gerakan-gerakan cepat dan dinamis. Bendera diputar-putar dengan kedua tangan di depan dada, kemudian secara cepat dipegang ajun melingkari punggung dan ditangkap oleh tangan kiri. Gerakan-gerakan cepat juga dilakukan dengan memutar bendera melingkari kaki, punggung, dan dada.
  3. Permainan Barongsai ialah inti dari permainan. Pada bab ini akan ditampilkan atraksi pemain Barngsai meliak liuk di lantai dan bangun secara seimbang diatas balok kayu/besi berbentuk lingkaran panjang. Permainan Barongsai di lantai yakni atraksi-atraksi yang dimainkan oleh para pemain Barongsai tanpa memakai alat peraga menolong. Demonstrasi gerak di lantai biasanya dilakukan dengan gerak singa berdiri, yaitu sebuah atraksi yang dilakukan dengan mengangkat pemain bab depan yang memegang kepala oleh pemain belakang yang menjadi tubuh dan ujung. Gerakan berguling, yaitu pemain depan dan belakang berguling gotong royong ke arah yang sama, sehingga terlihat mirip singa yang sedang berguling-guling. Atraksi-atraksi di lantai divariasikan dengan gerakan ekspresif, yang dilakukan dengan posisi diam, dan spesialuntuk kepala yang sedikit bergerak sambil kelopak matanya berkedip-kedip serta indera pendengaran yang digerak-gerakkan. Variasi ini sanggup menghidupkan suasana, apabila pemain Barongsai itu terampil dan menunjukkan seolah mirip seujung singa yang sedang duduk, jongkok atau sedang merunduk dan siap menangkap mangsanya. Untuk menghidupkan suasana juga, barongsai di lantai memakai bola besar di mana barongsai akan bangun dan berjalan di atas bola tersebut, terkadang pula barongsaina melompat-lompat di atas bola tersebut.

Referensi
https://id.wikipedia.org/wiki/Barongsai

0 komentar

Posting Komentar