Kamis, 13 Desember 2018

Arti Malam Lailatul Qadar

@ Arti Malam Lailatul Qadar. Kata "al-Qadar" diartikan juga "al-Syarf" yang artinya mulia (kemuliaan dan kebemasukan). Maksudnya Allah s.w.t, sudah mengangkat kedudukan Nabi-Nya pada malam Qadar itu dan memuliakannyadengan risalah dan membangkitkannya menjadi Rasul terakhir. Mengenai hal ini diisyaratkan dalam surat al-Qadar. Bahwa malam itu yakni malam yang mulia, malam diturunjannya al-qur'am sebagai kitab suci yang terakhir. ayat alquran wacana lailatul qadar  Surat al-Qadar Yang Artinya :

Sesungguhnya saya sudah menurunkan al-qur'an pada malam lailatul qadar, tahukah engkau "apa itu lailatul qadar?", lailatul qadar yakni malam yang lebih baik dari seribu bulan, pada malam itu turun para malaikat dan ruh qudus (malaikat jibril) dengan idzin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan hingga terbit fajar'. (QS. Al-Baqarah,97: 1-5)

Dari ayat tersebut, maka jelaslah lailatul qadar yakni malam yang mempunyai keistimewaannya sediri dibanding dengan malam-malam yang selainnya. Dan apabila malam itu dipakai untuk ibadah kepada Allah SWT, maka ia akan mendapat pahala berlipat ganda satu berbanding seribu amal kebajikan (ibadah) yang dilakukan selain malam lailatul qadar.

Berdasarkan keterangan al-Qur'an dan al-Sunnah, disebutkan bahwa dalam bulan Ramadhan terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Malam yang indah itu disebut Lailatul Qadar atau malam kemuliaan. Bila seorang muslim mengerjakan kebaikan-kebaikan di malam itu, maka nilainya lebih baik dari mengerjakan kebaikan selama seribu bulan atau sekitar 83 - 84 tahun.

Menurut Quraish Shihab, kata Qadar sesuai dengan penerapannya dalam ayat-ayat Al Qur'an sanggup mempunyai tiga arti yakni:
  1. Penetapan dan pengaturan sehingga Lailat Al-Qadar dipahami sebagai malam penetapan Allah bagi perjalanan hidup manusia. Penggunaan Qadar sebagai ketetapan sanggup dijumpai pada surat Ad-Dukhan ayat 3-5 : Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al-Quran) pada suatu malam, dan gotong royong Kamilah yang memdiberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan tiruana urusan yang penuh hikmah, yaitu urusan yang besar di sisi Kami
  2. Kemuliaan. Malam tersebut yakni malam mulia tiada bandingnya. Ia mulia lantaran terpilih sebagai malam turunnya Al-Quran. Penggunaan Qadar yang merujuk pada kemuliaan sanggup dijumpai pada surat Al-An'am (6): 91 yang berbicara wacana kaum musyrik: Mereka itu tidak memuliakan Allah dengan kemuliaan yang semestinya, tatkala mereka berkata bahwa Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada masyarakat
  3. Sempit. Malam tersebut yakni malam yang sempit, lantaran banyaknya malaikat yang turun ke bumi, menyerupai yang ditegaskan dalam surat Al-Qadr. Penggunaan Qadar untuk melambangkan kesempitan sanggup dijumpai pada surat Ar-Ra'd ayat 26: Allah melapangkan rezeki yang dikehendaki dan mempersempit (bagi yang dikehendaki-Nya)

Hikmah Malam Lailatul Qadar

apakah keistimewaan malam lailatul qadar pesan yang tersirat malam lailatul qadar intinya terletak dalam dua kemuliaan, yaitu turunnya al-qur'an dan turunnya para malaikat dalam jumlah yang besar, termasuk di dalamnya malaikat Jibril. Para malaikat turun di malam itu dengan cahaya yang cemerlang penuh kedamaian dan kesejahteraan. Kehadiran mereka yakni untuk menyampaikam ucapan selamat kepada orang yang yang melakukan puasa Ramadhan dan melakukan ibadah lainnya. Kemuliaan turunnya al-qur'an, ialah hari yang agung dan bersejarah, turunnya kitab suci itu ialah titik pertama dimulainya suatu kehidupan "Dunia Baru" yang terlepas dari kesesatan dan kedzaliman, menuju kebenaran yang hakiki. (Pen. H. Syaifullah Amin / Red. Ulil H)

Gambaran Malam Lailatul Qadar

Gambaran malam lailatul qadar Terdapat pendapat yang menyampaikan bahwa terjadinya malam Lailatul Qadar itu pada 10 malam terakhir bulan Ramadan, hal ini menurut hadits dari Aisyah yang menyampaikan : " Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam diberi'tikaf di sepuluh hari terakhir bulan bulan ampunan dan dia bersabda, yang artinya: "Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Romadhon" " (HR: Bukhari 4/225 dan Muslim 1169). Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa Lailatul Qadar kemungkinan akan "diwujudkan" oleh Allah pada malam ganjil, tetapi mengingat umat islam memulai pertama puasa pada hari atau tanggal yang tidak sama, maka umat islam yang menghendaki untuk mendapat keutamaan Lailatul Qadar sanggup "mencarinya" setiap malam. Agar kita yang menghendaki "mendapatkan" Lailatul Qadar, maka berbuka puasalah "sekedarnya" saja semoga tubuh tidak "menjadi berat" dan malas serta menjadi lantaran ngantuk dan praktis terpulas, sehingga yang kita inginkan untuk mendapat Lailatul Qadar tidak membuahkan hasil.

Makara Dapat Disimpulkan Bahwa Malam indah yang lebih baik dari seribu bulan itu yakni malam yang penuh berkah.

Referensi ;
http://id.wikipedia.org/wiki/Lailatul_Qadar
http://www.nu.or.id/

0 komentar

Posting Komentar