Sabtu, 22 Desember 2018

Jalan Raya

Sejarah Jalan Raya
Jalan raya sudah ada semenjak insan memerlukan area untuk berjalan terlebih-lebih setelah menemukan kendaraan beroda diantaranya berupa kereta yang ditarik kuda. Tidak terperinci dikatakan bahwa peradaban mana yang lebih lampau membuat jalan raya. Akan tetapi hampir tiruana peradaban tidak terlepas dari keberadaan jalan raya tersebut.

Salah satu sumber menyampaikan bahwa jalan raya muncul pada 3000 SM. Jalan tersebut masih berupa jalan setapak dengan kontruksi sesuai dengan kendaraan beroda padaknya diduga antara masa itu. Letaknya diduga antara Pepegununganan Kaukasus dan Teluk Persia. Jalan raya Mesopotamia-Mesir Seiring perkembangan peradaban di Timur tengah pada masa 3000 SM, maka dibangunlah jalan raya yang menghubungkan Mesopotamia-Mesir. Selain untuk perdagangan, jalan tersebut mempunyai kegunaan untuk kebudayaan bahkan untuk peperangan. Jalan utama pertama di daerah itu, disebut-sebut yaitu Jalan Bangsawan Persia yang terentang dari Teluk Persia sampai Laut Aegea sepanjang 2857 km. Jalan ini bertahan dari tahun 3500-300 SM.

Di Eropa, jalan tertua disebut-sebut yaitu Jalur Kuning yang berpertama dari Yunani dan Tuscany sampai Laut Baltik.

Di Asia timur, bangsa Cina membangun jalan yang menghubungkan kota-kota utamanya yang bila digabung mencapai 3200 km.

"Banyak jalan menuju Roma" begitulah istilah yang umum dikenal terkena jalan-jalan Romawi. Istilah tersebut tidaklah keliru lantaran bangsa Romawi banyak membangun jalan. Di puncak kejayaannya , bangsa Romawi membangun jalan sepanjang 85.000 km yang terbentang dari Inggris sampai Afrika Utara, dari pantai Samudera Atlantik di Semenanjung Idiberia sampai Teluk Persia. Keberadaan jalan tersebut diawetkan dalam peta yang dikenal sebagai Peta Peutinger.

Herman Willem Daendels yaitu seorang Gubernur-Jendral Hindia-Belanda yang ke-36. Ia memerintah antara tahun 1808 – 1811. Pada masa itu Belanda sedang dikuasai oleh Perancis. Pada masa jabatannya ia membangun jalan raya pada tahun 1808 dari Anyer sampai Panarukan. Sebagian dari jalan ini kini menjadi Jalur Pantura (Pantai Utara) yang membentang sepanjang pantai utara Pulau Jawa. Pembangunan jalan ini yaitu proyek monumental namun dibayar dengan banyak pelanggaran hak-hak asasi insan lantaran dikerjakan secara paksa tanpa imbalan pantas.

Manfaat yang diperoleh dari jalan ini yaitu sebagai jalan pertahanan militer. Selain itu dari segi ekonomi guna menunjang tanam paksa (cultuur stelsel) hasil produk kopi dari pedalaman Priangan semakin banyak yang diangkut ke pelabuhan Cirebon dan Indramayu padahal sebelumnya tidak terjadi dan produk itu membusuk di gudang-gudang kopi Sumedang, Limbangan, Cisarua, dan Sukabumi. Selain itu, dengan adanya jalan ini perjalanan darat Surabaya-Batavia yang sebelumnya ditempuh 40 hari bisa dipersingkat menjadi tujuh hari. Ini sangat bermanfaa bagi pengiriman surat yang oleh Daendels kemudian dikelola dalam dinas pos.

Sejarah Konstruksi Membangun Jalan
Dalam sejarahnya, aneka macam macam metode digunakan untuk membangun jalan raya. Di Eropa Utara yang repot dengan tanah berair yang berupa "bubur", dipilih jalan kayu berupa gelondongan kayu dipasang diatas ranting, kemudian diatasnya disusun kayu secara melintang berpotongan untuk melalui rintangan tersebut.
Di kepulauan Malta ada bab jalan yang ditatah supaya kendaraan tidak meluncur turun. Sedangkan masyarakat di Lembah Sungai Indus, sudah membangun jalan dari bata yang disemen dengan bituna (bahan aspal) supaya tetap kering. Dapat dikatakan, pemakaian materi aspal sudah dikenal semenjak milenium ke 3 sebelum masehi dikawasan ini, terbukti di Mahenjo Daro, Pakistan, terdapat penampung air berbahan watu bata bertambalkan aspal.
Konstruksi jalan Bangsa Romawi berciri khas lurus dengan empat lapisan. Lapisan pertama berupa hamparan pasir atau adukan semen, lapisan diberikutnya berupa watu besar datar yang kemudian disusul lapisan kerikil dicampur dengan kapur, kemudian lapisan tipis permukaan lava yang menyerupai watu api. Ketebalan jalan itu sekitar 0,9-1,5 m. Rancangan Jalan Romawi tersebut termasuk mutakhir sebelum muncul teknologi jalan modern di simpulan kala XVIII atau pertama kala XIX. Sayangnya jalan itu rusak ketika Romawi mulai runtuh.
Seorang skotlandia berjulukan Thomas Telford (1757 - 1834) membuat rancangan jalan raya, di mana watu besar pipih diletakan menghadap ke atas atau berdiri dan kini dikenal dengan pondasi jalan Telford. Konstruksi ini sangat berpengaruh terutama sebagai pondasi jalan, dan sangat padat karya lantaran harus disusun dengan tangan satu per satu. Banyak jalan yang berkarakter baik dengan konstruksi Telford, tetapi tidak mudah memakan waktu.
Oleh lantaran itu ada konstruksi diberikutnya oleh John Loudon Mc Adam (1756-1836). Konstruksi jalan yang di Indonesia dikenal dengan jalan Makadam itu lahir berkat semangat membuat banyak jalan dengan biaya murah. Jalan tersebut berupa watu pecah yang diatur padat dan ditimbun dengan kerikil. Jalan Makadam sangat praktis, watu pecah digelar tidak perlu disusun satu per satu dan saling mengunci sebagai satu kesatuan.
Di simpulan kala ke XIX, seiring dengan maraknya penerapan sepeda, pada 1824 dibangun jalan aspal namun dengan cara menaruh blok-blok aspal. Jalan bersejarah itu sanggup disaksikan di Champ-Elysess, Paris, Perancis. Jalan aspal yang bersipat lebih plastis atau sanggup kembang susut yang baik terhadap perubahan cuaca dan sebagai pengikat yang lebih tahan air.
Di Skotlandia, hadir jalan beton yang dibentuk dari semen portland pada 1865. Sekarang banyak jalan tol dengan konstruksi beton (tebal minimum 29 cm) dan tahan sampai lebih dari 50 tahun serta sangat berpengaruh sekali memikul beban besar.
Jalan Aspal modern ialah hasil karya imigran Belgia Edward de Smedt di Columbia University, New York. Pada tahun 1872, ia sukses merekayasa aspal dengan kepadatan maksimum. Aspal itu digunakan di Battery Park dan Fifth Avenue, New York, tahun 1872 dan Pennsylvania Avenue, Washington D.C pada tahun 1877.
Pada dikala ini sedikitnya 90 % jalan utama di perkotaan selalu memakai materi aspal.

Pengertian Jalan Raya
Jalan raya ialah jalan utama yang menghubungkan satu daerah dengan daerah yang lain. Biasanya jalan besar ini mempunyai ciri-ciri diberikut:
  1. Digunakan untuk kendaraan bermotor
  2. Digunakan oleh masyarakat umum
  3. Dibiayai oleh perusahaan negara
  4. Penggunaannya diatur oleh undang-undang pengangkutan

Sistem Jalan Raya
  1. Jalan
  2. Jalan raya nasional atau rute federal
  3. Jalan raya negeri atau wilayah
  4. jalan kota
  5. Jalan-jalan lain termasuk jalan kampung dan jalan estet
  6. jalan tol
Di sini harus diingat bahwa tidak tiruana jalan yang sanggup dilalui oleh kendaraan bermotor itu jalan raya. contohnya lintasan-lintasan di daerah perkebunan. Di Malaysia jalan raya yang sah haruslah diumumkan oleh pihak berkuasa.
Pembangunan Jalan Raya.

Pada dasarnya pembangunan jalan raya yaitu proses pembukaan ruangan kemudian lintas yang mengatasi pelbagai rintangan geografi. Proses ini melibatkan pengalihan muka bumi, pembangunan jembatan dan terowong, bahkan juga pengalihan tumbuh-tumbuhan. (Ini mungkin melibatkan penebasan hutan). Berbagai jenis mesin pembangun jalan akan digunakan untuk proses ini.
Muka bumi harus diuji untuk melihat kemampuannya untuk menampung beban kendaraan. Berikutnya, jikalau perlu, tanah yang lembut akan diganti dengan tanah yang lebih keras. Lapisan tanah ini akan menjadi lapisan dasar. Seterusnya di atas lapisan dasar ini akan dilapisi dengan satu lapisan lagi yang disebut lapisan permukaan. Biasanya lapisan permukaan dibentuk dengan aspal ataupun semen.

Pengaliran air ialah salah satu faktor yang harus diperhitungkan dalam pembangunan jalan raya. Air yang berkumpul di permukaan jalan raya setelah hujan tidak spesialuntuk membahayakan pengguna jalan raya, malahan akan mengikis dan merusakkan struktur jalan raya. Karena itu permukaan jalan raya bersama-sama tidak betul-betul rata, sebaliknya mempunyai landaian yang berarah ke selokan di pinggir jalan. melaluiataubersamaini demikian, air hujan akan mengalir kembali ke selokan.
Sesudah itu retroflektor dipasang di tempat-tempat yang berbahaya menyerupai belokan yang tajam. Di permukaan jalan mungkin juga akan diletakkan "mata kucing", yakni sejenis benda bersinar menyerupai watu yang "ditanamkan" di permukaan jalan raya. Fungsinya yaitu untuk membuktikan batas lintasan.
Perekonomian jalan raya.

Jalan raya sanggup meningkatkan aktivitas ekonomi di suatu tempat lantaran menolong orang untuk pergi atau mengirim barang lebih cepat ke suatu tujuan. melaluiataubersamaini adanya jalan raya, komoditi sanggup mengalir ke pasar setempat dan hasil ekonomi dari suatu tempat sanggup dijual kepada pamasukan di luar wilayah itu. Selain itu, jalan raya juga membuatkan ekonomi kemudian lintas di sepanjang lintasannya. misalnya, di pertengahan lintasan jalan raya utama yang menghubungkan bandar-bandar besar, penduduk setempat sanggup menjual masakan kepada sopir truk yang kerap lewat di situ. Satu teladan yang baik bagi ekonomi kemudian lintas sanggup dilihat di pasar Machap, Johor Malaysia. Sehubungan itu, Machap sudah menjadi tempat istirahat bagi bus jarak-jauh lantaran adanya akomodasi istirahat yang lengkap di situ dan juga letak dan posisinya di pertengahan Lebuh Raya Utara Selatan. Di Machap, penumpang-penumpang bus akan membelanjakan uang untuk pelayanan restoran dan kamar kecil.

Ekonomi Trafik-Istirihat menyerupai yang berlaku di Machap bersama-sama tidak spesialuntuk bergantung kepada lokasi dan juga fasilitas. Yang lebih penting ialah kekerabatan pihak pemilik restoran dengan sopir bus. Untuk menarikdanunik lebih banyak sopir bus hadir ke mari bersama penumpangnya, pemilik restoran berusaha menarikdanunik hati sopir bus dengan menyediakan masakan dan rokok gratis kepada mereka. Tetapi cara yang paling baik ialah menghubungi pribadi perusahaan bus tersebut supaya menentukan suatu tempat sebagai tempat istirahat yang tetap.

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Jalan_raya

0 komentar

Posting Komentar