Rabu, 01 Agustus 2018

Pengertian Ekosistem Akuatik Dan Jenisnya

Pengertian Ekosistem Akuatik Dan Jenisnya. Pada postingan sebelumnya kami sudah mengambarkan wacana dan Jenis Ekosistem. Berikut yakni klarifikasi seputar pengertian Ekosistem Akuatik dan jenis ekosistem akuatik.

Pengertian Ekosistem Akuatik Dan Jenisnya Pengertian Ekosistem Akuatik Dan Jenisnya


Definisi Ekosistem Akuatik

Pengertian Ekosistem akuatik (perairan) yakni ialah tipe ekosistem yang sebagian lingkungan fisiknya didominasi oleh air. Ekosistem akuatik dipengaruhi oleh empat factor, yaitu penetrasi cahaya matahari, substrat, temperatur, dan jumlah material terlarut. Akan tetapi, factor penentu utama dari ekosistem perairan yakni jumlah garam terlarut di dalam air. Jika perairan tersebut sedikit mengandung garam terlarut, maka disebut ekosistem air tawar . Sebaliknya, kalau mengandung kadar garam tinggi, maka disebut ekosistem laut.

Jenis Ekosistem Akuatik

  1. Air Tawar. Ekosistem air tawar dibagi menjadi dua, yaitu lotik dan lentik. Ekosistem air tawar lotik mempunyai ciri airnya berarus. contohnya yakni sungai. Organisme yang hidup pada ekosistem ini sanggup beradaptasi dengan arus air. Produsen utama pada ekosistem ini yakni ganggang. Akan tetapi, umumnya organisme lotik memakan detritus yang berasal dari ekosistem darat di sekitarnya. Ekosistem air tawar lentik mempunyai ciri airnya tidak berarus. Ekosistem air tawar lentik mencakup rawa air tawar, rawa gambut, kolam, dan danau. Rawa didominasi oleh lumut Spaghnum. Ekosistem danau dan kolam terdiri dari tiga wilayah horizontal, yaitu litoral, limnetik, dan profundal.
  2. Laut. Hampir 71% dari permukaan bumi tertutup oleh laut. Rata-rata salinitas (kadar garam) bahari yakni 3%, tetapi angka ini bervariasi dari satu wilayah ke wilayah yang lain sesuai dengan kedalaman dan geografinya. Salinitas tertinggi terdapat di kawasan tropis. Pada kawasan tropis suhu yang tinggi menyebebkan laju penguapan berlangsung cepat sehingga salinitas bahari menjadi tinggi. misalnya, Laut Merah mempunyai salinitas 4%. Sebaliknya, pada geografi yang lebih tinggi, proses penguapan berkurang sehingga salinitasnya rendah. misalnya, Laut Baltik dengan salinitas 0,7%.
  3. Estuari. Ekosistem estuary terdapat pada wilayah pertemuan antara sungai dan bahari atau disebut muara sungai. Muara sungai disebut juga pantai Lumpur. Esturi mamiliki cirri basah payau dengan tingkat salinitas di antarsa air tawar dan laut. Vegetasi didominasi oleh tumbuhan bakau. Beberapa organisme bahari melaksanakan perkembangbiakan di wilayah ini ibarat ikan, udang, dan moluska yang sanggup dimakan.
  4. Pantai Batu. Ekosistem pantai kerikil tersusun dari komponen abiotik, berupa batu-batuan kecil maupun bongkahan kerikil yang besar. Pada ekosistem pantai kerikil terdapat organisme ibarat ganggang Eucheuma dan Sargassum, serta beberapa jenis moluska yang sanggup menempel di batu. Ekosistem pantai kerikil antara lain terdapat di Pantai Selatan Jawa, Pantai Barat Sumatera, Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku.
  5. Terumbu Karang. Ekosistem terumbu karang spesialuntuk sanggup tumbuh di dasar perairan yang jernih. Terumbu karang terbentuk dari rangka binatang kelompok Coelenterata. Pada ekosistem ini terdapat banyak sekali jenis organisme bahari dari kelompok Porifera, Coelenterata, ganggang, banyak sekali jenis ikan, serta udang. Ekosistem terumbu karang antara lain terdapat di perairan Nusa Tenggara dan Maluku.
  6. Laut Dalam. Ekosistem bahari dalam ialah zona pelagic laut. Ekosistem ini berada pada kedalaman 76.000 m dari permukaan laut, sehingga tidak ada lagi cahaya matahari. Oleh alasannya yakni itu, produsen utama di ekosistem ini ialah organisme kemoautotrof.

0 komentar

Posting Komentar