Rabu, 08 Agustus 2018

Pengertian Kepuasan Kerja Faktor-Faktornya

Pengertian kepuasan kerja Faktor-Faktornya. Setiap orang yang bekerja tentunya mengharapkan kepuasan dari tempatnya bekerja. Pada dasarnya kepuasan kerja ialah hal yang bersifat individual alasannya yakni setiap individu akan mempunyai tingkat kepuasan yang tidak sama-beda sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku dalam diri setiap individu. Semakin banyak aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan cita-cita individu, maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakan.

Definisi kepuasan kerja

Pengertian Kepuasan kerja yakni ialah variabel sikap (attitude), yang berkaitan dengan perasaan pegawai terhadap pekerjaannya. alasannya yakni kepuasan kerja ialah afeksi, maka keberadaanya sanggup menghipnotis sikap lebih lanjut, baik intensitas atau arahnya (pilihan- pilihan).

Pengertian Kepuasan kerja yakni sikap umum terhadap pekerjaan seseorang yang mengatakan perbedaan antara jumlah penghargaan yang diterima pekerja dan jumlah yang merekayakini seharusnya mereka terima.

Menurut Bakhshi et al mengungkapkan bahwa kepuasan kerja yakni salah satu variabel yang paling banyak dipakai dalam riset keadilan organisasional. Kepuasan kerja ialah balasan seorang karyawan berupa sikap terhadap organisasinya.

Secara umum kepuasan kerja yakni ialah sikap pegawai terhadap pekerjaannya, yang timbul menurut evaluasi terhadap situasi kerja. Penilaian tersebut sanggup dilakukan terhadap salah satu pekerjaannya, evaluasi dilakukan sebagai rasa menghargai dalam mencapai salah satu nilai-nilai penting dalam pekerjaan.

Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja

Adapun faktor-faktor yang besar lengan berkuasa terhadap kepuasan kerja yaitu sebagai diberikut :
  1. Pekerjaan yang dilakukan. Faktor ini mengarah pada pekerjaan yang dijalani karyawan, apakah pekerjaan menarikdanunik, mempersembahkan petes, variasi, kemandirian, dan kontrol yang akan memuaskan karyawan. Karyawan yang menikmati pekerjaannya akan selalu berafiliasi dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi.
  2. Gaji. Gaji yang diterima karyawan dianggap sebagai refleksi cara pandang manajer terkena bantuan karyawan terhadap organisasi. Gaji juga ialah faktor pemenuhan kebutuhan hidup pegawai yang dianggap layak atau tidak layak.
  3. Promosi. Kesempatan untuk lebih berkembang di organisasi sanggup menjadi sumber kepuasan kerja. Promosi juga ialah faktor yang berafiliasi dengan ada tidaknyapeluang untuk memperoleh peningkatan karir selama bekerja.
  4. Supervisor. Supervisor atau pengawasan ialah faktor yang berafiliasi dengan bagaimana pengawasan yang ada di dalam organisasi. Kemampuan supervisor untuk mempersembahkan menolongan teknis dan tunjangan etika sanggup meningkatkan kepuasan kerja.
  5. Rekan sekerja. Merupakan faktor yang berafiliasi dengan interaksi antara pegawai dengan atasannya dan dengan pegawai lain, baik yang sama maupun yang tidak sama jenis pekerjaannya. Rekan sekerja sanggup mempersembahkan menolongan secara teknis dan tunjangan secara sosial akan meningkatkan kepuasan kerja karyawan.

Teori Kepuasan Kerja

Ada beberapa teori wacana kepuasan kerja yaitu :
  1. Two Factor Theory Teori ini menganjurkan bahwa kepuasan dan ketidakpuasan ialah bab dari kelompok variabel yang tidak sama yaitu motivators dan hygiene factors. Ketidakpuasan dihubungkan dengan kondisi disekitar pekerjaan (seperti kondisi kerja, upah, keamanan, kualitas pengawasan dan korelasi dengan orang lain) dan bukan dengan pekerjaan itu sendiri. Karena faktor mencegah reaksi negatif dinamakan sebagai hygiene atau maintainance factors. Sebaliknya kepuasan ditarik dari faktor yang terkait dengan pekerjaan itu sendiri atau hasil eksklusif daripadanya ibarat sifat pekerjaan, prestasi dalam pekerjaan, peluang promosi dan peluang untuk pengembangan diri dan pengakuan. Karena faktor ini berkaitan dengan tingkat kepuasan kerja tinggi dinamakan motivators.
  2. Value Theory. Menurut teori ini kepuasan kerja terjadi pada tingkatan dimana hasil pekerjaan diterima individu ibarat diharapkan. Semakin banyak orang mendapatkan hasil, akan semakin puas dan sebaliknya. Kunci menuju kepuasan pada teori ini yakni perbedaan antara aspek pekerjaan yang dimiliki dengan yang diinginkan seseorang. Semakin besar perbedaan, semakin rendah kepuasan orang.

Faktor penentu kepuasan kerja

ada juga faktor penentu kepuasan kerja. Diantaranya yakni sebagi diberikut :
  1. Pekerjaan itu sendiri (work it self) Setiap pekerjaan memerlukan suatu keterampilan tertentu sesuai dengan bidangnya masing-masing. Sukar tidaknya suatu pekerjaan serta perasaan seseorang bahwa keahliannya dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan tersebut, akan meningkatkan atau mengurangi kepuasan
  2. Hubungan dengan atasan (supervision) Kepemimpinan yang konsisten berkaitan dengan kepuasan kerja yakni empati (consideration). Hubungan fungsional mencerminkan sejauh mana atasan memmenolong tenaga kerja untuk memuaskan nilai-nilai pekerjaan yang penting bagi tenaga kerja. Hubungan keseluruhan didasarkan pada ketertarikan antar pribadi yang mencerminkan sikap dasar dan nilai-nilai yang serupa, contohnya keduanya mempunyai pandangan hidup yang sama. Tingkat kepuasan kerja yang paling besar dengan atasan yakni kalau kedua jenis korelasi yakni positif. Atasan yang mempunyai ciri pemimpin yang transformasional, maka tenaga kerja akan meningkat motivasinya dan sekaligus sanggup merasa puas dengan pekerjaannya.
  3. Teman sekerja (workers) Teman kerja ialah faktor yang berafiliasi dengan korelasi antara pegawai dengan atasannya dan dengan pegawai lain, baik yang sama maupun yang tidak sama jenis pekerjaannya
  4. Promosi (promotion) Promosi ialah faktor yang berafiliasi dengan ada tidaknya peluang untuk memperoleh peningkatan karier selama bekerja.
  5. Gaji atau upah (pay) Merupakan faktor pemenuhan kebutuhan hidup pegawai yang dianggap layak atau tidak.
Dikutip dari banyak sekali sumber

0 komentar

Posting Komentar