Pengertian Kinerja Secara Lengkap. Dalam dunia perjuangan perusahaan memerlukan kinerja tinggi. Pada dikala yang bersamaan pula, karyawan memerlukan umpan balik atas hasil kerja mereka sebagai panduan bagi sikap mereka di masa yang akan hadir. Berbicara tentang kinerja, bersahabat kaitannya dengan suatu pendapat bahwa untuk mengetahui hasil kinerja yang dicapai dalam suatu perusahaan maka hal pertama yang harus dilakukan pimpinan ialah melaksanakan penilaian kinerja. Berikut ialah klarifikasi terkena definisi kinerja, Faktor-faktor yang menghipnotis kinerja, Unsur Penilaian Kinerja Dan Dimensi Kinerja.
Definisi Kinerja
Berikut ialah beberapa pengertian tentang Kinerja yang antara lain ialah :- Menurut Mangkunegara menyampaikan bahwa kinerja ialah hasil kerja yang dihasilkan oleh seorang karyawan untuk mencapaitujuan yang diharapkan.
- Handoko mengistilahkan kinerja (performance) dengan prestasi kerja yaitu proses melalui mana organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan.
- Pengertian performance (kinerja, hasil kerja/prestasi kerja). Kinerja memiliki makna lebih luas, bukan spesialuntuk menyatakan sebagai hasil kerja, tetapi juga bagaimana proses kerja berlangsung. Kinerja ialah tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya. Kinerja ialah hasil pekerjaan yang memiliki hubungan besar lengan berkuasa dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan mempersembahkan bantuan ekonomi.
- Menurut As’ad kinerja ialah hasil yang dicapai oleh seseorang berdasarkan ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan.
- Menurut Withmore menyampaikan bahwa kinerja ialah mulut potensi seseorang dalam memenuhi tanggung jawabannya dengan memutuskan standar tertentu. Kinerja ialah salah satu kumpulan total dari kerja yang ada pada diri pekerja
Faktor-faktor yang menghipnotis kinerja
- Faktor personal/individual, meliputi: pengetahuan, keterampilan (skill), kemampuan, kepercayaan diri, motivasi, dan kesepakatan yang dimiliki olehsetiap individu.
- Faktor kepemimpinan, meliputi: kualitas dalam mempersembahkan dorongan, semangat, arahan, dan sumbangan yang didiberikan manajer dan team leader.
- Faktor tim, meliputi: kualitas sumbangan dan semangat yang didiberikan oleh rekan dalam satu tim, kepercayaan terhadap sesama anggota tim, kelompokan dan keeratan anggota tim.
- Faktor sistem, meliputi: sistem kerja, kemudahan kerja atau infrastruktur yang didiberikan oleh organisasi, proses organisasi, dan kultur kinerja dalam organisasi.
- Faktor kontekstual (situasional), mencakup tekanan dan perubahan lingkungan eksternal dan internal.
Unsur Penilaian Kinerja
Menurut Hasibuan menyatakan bahwa unsur-unsur penilaian kinerja adalahsebagai diberikut- Prestasi. Penilaian hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang sanggup dihasilkan karyawan.
- Kedisiplinan. Penilaian disiplin dalam mematuhi peraturan-peraturan yang adadan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan instruksi yang didiberikan kepadanya.
- Kreatifitas. Penilaian kemampuan karyawan dalam membuatkan kreatifitas untuk menuntaskan pekerjaannya sehingga sanggup bekerja lebih berdaya guna dan berhasil guna.
- Bekerja sama. Penilaian kesediaan karyawan berpartipasi dan bekerja samadengan karyawan lain secara vertikal atau horizontal di dalam maupun di luar sehingga hasil pekerjaannya lebih baik.
- Kecakapan. Penilaian dalam menyatukan dan melaraskan majemuk elemen yang terlibat dalam menyusun kecerdikan dan dalam situasi manajemen.
- Tanggung jawaban. Penilaian kesediaan karyawan dalam mempertanggungjawabankan kebijaksanaannya, pekerjaan dan hasil kerjanya, masukana dan pramasukana yang digunakan, serta sikap pekerjaannya.
Dimensi Kinerja
Adapun dimensi kinerja antara lain ialah :- Quality of Output, kinerja seseorang ditetapkan baik apabila kualitas output yang dihasilkan lebih baik atau paling tidak sama dengan sasaran yang sudah ditentukan.
- Quantity of Output, kinerja seseorang diukur dari jumlah output yang dihasilkan. Seseorang ditetapkan memiliki kinerja yang baik apabila jumlah/kuantitas output yang dicapai sanggup melebihi atau paling tidak samadengan sasaran yang sudah ditentukan dengan tidak mengabaikan kualitas output tersebut.
- Time at Work, dimensi waktu juga menjadi pertimbangan di dalam mengukur kinerja seseorang. melaluiataubersamaini tidak mengabaikan kualitas dan kuantitas output yang harus dicapai, seorang individu dinilai memiliki kinerja yang baik apabila individu tersebut sanggup menuntaskan pekerjaan secara sempurna waktu atau bahkan melaksanakan penghematan waktu.
- Cooperation With Others’ Work, kinerja juga dinilai dari kemampuan seseorang individu untuk tetap bersifat kooperatif dengan pekerja lain yang juga harus menuntaskan tugasnya masing-masing.
0 komentar
Posting Komentar