Kamis, 16 Agustus 2018

Pengertian Pengendalian Sosial

Pengertian Pengendalian Sosial. Didalam masyarakat walaupun nilai dan norma sosial itu sudah disosialisasikan, tetap saja masih terjadi penyimpangan. Hal ini mengatakan bahwa sosialisasi saja tidak cukup untuk terciptanya keteraturan sosial. Norma-norma sosial itu tidak cukup besar lengan berkuasa memiliki self-enforcing(kemampuan diri melaksanakan fungsi) di dalam menjamin keteraturan sosial. Oleh alasannya yakni itu, di samping proses sosialisasi masyarakat membuat pula sistem pengendalian sosial.

 Didalam masyarakat walaupun nilai dan norma sosial itu sudah disosialisasikan Pengertian Pengendalian Sosial

Definisi Pengendalian Sosial

Berikut yakni Pengertian pengendalian sosial berdasarkan para sosiolog.
  1. Menurut Horton dan Hunt Pengendalian sosial yakni segenap cara dan proses yang ditempuh oleh sekelompok orang atau masyarakat sehingga para anggotanya sanggup bertindak sesuai dengan impian kelompok atau masyarakat.
  2. Menurut Bruce J. Cohen Pengendalian sosial yakni cara-cara atau metode yang dipakai untuk mendorong seseorang supaya berperilaku selaras dengan kehendak kelompok atau masyarakat luas tertentu.
  3. Menurut Joseph S. Roucek Pengendalian sosial yakni suatu istilah kolektif yang mengacu pada proses berkala ataupun tidak berkala yang mengajarkan, membujuk atau memaksa individu untuk mengikuti keadaan dengan kebiasaan-kebiasaan dan nilai-nilai kelompok.
  4. Menurut Peter L. Berger Pengendalian sosial yakni banyak sekali cara yang dipakai oleh masyarakat untuk menertibkan anggota-anggotanya membangkang.
  5. Menurut Soetandyo Wignyo Subroto Pengendalian sosial yakni sanksi, yaitu suatu bentuk penderitaan yang secara sengaja didiberikan oleh masyarakat.
  6. Dari beberapa definisi di atas sanggup disimpulkan bahwa pengendalian sosial yakni proses yang dipakai oleh seseorang atau kelompok untuk memengaruhi, mengajak, bahkan memaksa individu atau masyarakat supaya berperilaku sesuai dengan norma dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat, sehingga tercipta ketertiban di masyarakat. Pengertian Pengendalian.

Jenis Pengendalian Sosial

Menurut waktu pelaksanaannya
  1. Pengendalian sosial preventif, yakni dilakukan sebelum terjadi penyimpangan
  2. Pengendalian sosial kuratif, yang dilakukan sehabis terjadi penyimpangan, dimaksudkan untuk memulihkan keadaan
Menurut caranya
  1. Persuasif, yakni yang dilakukan dengan mengajak atau mendidik
  2. Represif, dilakukan dengan memakai tekanan sosial, paksaan, atau bahkan kekerasan
Alasan melaksanakan pengendalian sosial
  1. Eksploitasi, pengendalian sosial dimaksudkan untuk mengendalikan situasi sehingga tidak mengancam kepentingan-kepentingan yang sudah tertanam besar lengan berkuasa (vested interested)
  2. Regulatif, pengendalian sosial dilakukan supaya dicapai keteraturan sosial, sehingga masyarakat masyarakat simpel menyesuaikan dirinya dengan tujuan-tujuan masyarakat, termasuk simpel dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya
  3. Konstruktif, pengendalian sosial dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan dan kebudayaan ke arah yang diperlukan oleh sebagaian besar masyarakat

Teknik-cara pengendalian sosial

  1. Sosialiasi Para anggota masyarakat disosialisasikan untuk menjalankan tugas sesuai dengan impian masyarakat. Melalui sosialisasi seseorang menginternalisasikan nilai-nilai sehingga menjadi bab dari sikap otomatisnya. melaluiataubersamaini kata lain, sosialisasi membentuk kebiasaan, keinginan dan tata cara yang sangat memmenolong dalam mengambil keputusan “apakah dan harus bagaimanakah” melaksanakan acara (termasuk kapan berdiri pagi, kapan pulas, bagaimana bentuk bagian rambut laki-laki, bentuk bagian rambut perempuan, mekanisme memperoleh pasangan hidup, dan seterusnya).
  2. Tekanan sosial Individu akan mendapatkan tekanan sosial tertentu apabila perilakunya tidak konformis dengan harapan-harapan masyarakat.Tekanan sosial sanggup dilakukan dengan cara-cara: membujuk, meperolok, mempermalukan, mengucilkan, dan sebagainya. Teknik-cara demikian memang cukup efektid pada kelompok primer.Pada kelompok sekunder, tekanan-tekanan sosial dilakukan dengan peraturan resmi, srandardisasi, propaganda, human engineering, reward dan hukuman. Teknik-cara ini akan lebih efektif kalau didukung oleh kelompok primer.Tekanan sosial ibarat pada kelompok primer tidak efektif pada kelompok sekunder alasannya yakni kebutuhan orang pada kelompok sekunder bukanlah kebutuhan emosional, maka jikalau kelompok sekunder tidak lagi sanggup memenuhi kebutuhannya yang ditinggalkan saja. Orang sering tidak bersedih kehilangan kelompok sekunder.
  3. Kekuatan/paksaan fisik Apabila cara - cara pengendalian sosial melalui sosialisasi dan tekanan sosial tidak lagi efektif, maka yakni yang tertua dan terkini: paksaan fisik, resmi maupun tidak resmi
Dikutip dari banyak sekali sumber

0 komentar

Posting Komentar