Jumat, 28 September 2018

Pengertian Kearifan Lokal Dan Bentuknya

Pengertian Kearifan Lokal Dan Bentuknya. Salah satu ciri kearifan lokal ialah mempunyai tingkat solidaritas yang tinggi atas lingkungannya. Kearifan lokal mempunyai kandungan nilai kehidupan yang tinggi dan layak terus digali, dikembangkan, serta dilestarikan sebagai perubahan sosial budaya dan modernitasi. Kearifan lokal produk budaya masa kemudian yang secara terus-menerus dijadikan pegangan hidup, meskipun bernilai local tapi nilai yang terkandung didalamnya dianggap sangat universal. Kearifan lokal terbentuk sebagai keunggulan budaya masyarakat setempat maupun kondisi geografis dalam arti luas.

Definisi Kearifan Lokal

Kearifan berasal dari kata arif. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, cerdik mempunyai dua arti, yaitu tahu atau mengetahui. Arti kedua cerdik, pintar dan bijaksana. Kata cerdik yang jikalau ditambah pertamaan “ke” dan akhiran “an” menjadi kearifan berarti kebijaksanaan, kecendekiaan sebagai sesuatu yang diperlukan dalam diberinteraksi.

Kearifan lokal ialah pandangan hidup dan ilmu pengetahuan serta banyak sekali taktik kehidupan yang berwujud acara yang dilakukan oleh masyarakat lokal dalam menjawaban banyak sekali duduk perkara dalam pemenuhan kebutuhan mereka. Dalam bahasa absurd sering juga dikonsepsikan sebagai kebijakan setempat local wisdom atau pengetahuan setempat “local knowledge” atau kecerdasan setempat local genious.

Kearifan lokal sanggup didefinisikan sebagai suatu budaya yang diciptakan oleh aktor-aktor lokal melalui proses yang berulang-ulang, melalui internalisasi dan interpretasi aliran agama dan budaya yang disosialisasikan dalam bentuk norma-norma dan dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari bagi masyarakat.

Menurut Edy Sedyawati “kearifan lokal” ialah banyak sekali contoh tindakan dan hasil budaya materialnya. Dalam arti yang luas itu maka diartikan, “kearifan lokal” itu terjabar dalam seluruh warisan budaya, baik yang tangible maupun yang intangible.

Menurut Wales, kearifan lokal sanggup dilihat dari dua perspektif yang saling bertolak belakang. Yakni extreme acculturation dan a less extreme acculturation.
  1. Extreme acculturation memperlihatkan bentuk-bentuk tiruan suatu budaya yang tanpa adanya proses evolusi budaya dan jadinya memusnahkan bentuk-bentuk budaya tradisional.
  2. Less extreme acculturation ialah proses akulturasi yang masih menyisakan dan memperlihatkan local genius adanya. Yakni adanya unsur-unsur atau ciri-ciri tradisional yang bisa bertahan dan bahkan mempunyai kemampuan untuk mengakomodasikan unsur-unsur budaya dari luar serta mengintegrasikannya dalam kebudayaan asli.

Bentuk-bentuk Kearifan Lokal

Bentuk-bentuk kearifan lokal ialah Kerukunan beragama dalam wujud praktik sosial yang dilandasi suatu kearifan dari budaya. Bentuk-bentuk kearifan lokal dalam masyarakat sanggup berupa budaya (nilai, norma, etika, kepercayaan, moral istiadat, aturan adat, dan aturan-aturan khusus). Nilai-nilai luhur terkait kearifan lokal mencakup Cinta kepada Tuhan, alam semester beserta isinya,Tanggung jawaban, disiplin, dan mandiri, jujur , Hormat dan santun, Kasih akung dan peduli, Percaya diri, kreatif, kerja keras, dan pantang menyerah, Keadilan dan kepemimpinan, Baik dan rendah hati, Toleransi, cinta damai, dan persatuan.
.

0 komentar

Posting Komentar