Rabu, 12 September 2018

Pengertian Teater Tradisional Wayang Gambuh

Pengertian Teater Tradisional Wayang Gambuh. Menurut Sejarahnya Dikatakan bahwa Wayang Kulit Gambuh lahir dan berkembang di Blahbutuh dengan Arya Tega sebagai dalang yang pertama. Kini wayang Gambuh yang bersejarah masih sangat dikeramatkan di puri Blahbutuh. Selanjutnya wayang gambuh ini menyebar ke Sukawati dan ke tempat Badung. Cokorde Gede Agung Sukawati dari Puri kaleran Sukawati menggandakan bentuk wayang Gambuh Blahbutuh itu yang kemudian wayang ini disimpan di Pura Penataran Agung Sukawati. Seorang dalang I Ambul dari Sukawati menerima pelajaran pribadi dari I Gusti Tega (Arya Tega) yang asalnya dari Blambangan itu.

Sesudah dalang pertama Arya Tega meninggal, ia digantikan oleh  putranya I Gusti kabor tahun 1905. Sebagai pengganti ayahnya, ia cukup populer mendalang wayang gambuh pada masa itu. Pada tahun 1908, kedudukan I kabor digantikan oleh putranya berjulukan I Gusti  Nyoman Pering Tega menggantikan kedudukannya sebagai dalang wayang gambuh, sebab I Gusti Putu Samprug meninggal dalam umur yang tidak begitu lanjut. Demikianlah semenjak kira-kira tahun 1915 tidak ada lagi dalang wayang gambuh di Blahbutuh. Sekitar tahun 1943,  pada masa kedudukan bala tentara Jepang, I Ketut Rinda, berusaha menghidupkan kembali Wayang Kulit Gambuh, namun tidak banyak membawa hasil.

Tampaknya kaderisasi dalang Wayang Kulit Gambuh perlu ditumbuhkan lagi, maka I Ketut Rinda membina seniman dalang I Made Sidja dan I Wayan Narta untuk mengikuti jejaknya menjadi dalang wayang Gambuh, Sejauh ini spesialuntuk dalang I Wayan Narta yang sesekali mementaskannya, dan itupun sangat jarang sekali.

Pengertian Wayang Gambuh

Wayang Gambuh ialah suatu bentuk karyaseni yang sangat digemari serta diyakini mempunyai arti dan makna yang sangat  penting di dalam kehidupan masyarakat pendukungnya. Wayang gambuh khusunya ialah salah satu jenis wayang bali yang langka. Pada dasarnya yaitu pertunjukannya wayang kulit yang melakonkan dongeng Malat, menyerupai wayang Panji yang ada di Jawa. Karena pada pola contoh pertunjukan yaitu Dramatari Gambuh, maka dalam banyak hal wayang Gambuh ialah pementasan Gambuh melalui wayang kulit.

Unsur Wayang Gambuh

Wayang ini mengambil lakon dari dongeng Malat (siklus Panji). Bentuk wayangnya ialah transisi antara bentuk wayang Bali dengan bentuk wayang kulit Jawa (wayang Madya). Ienteng menyerupai dramatari Gambuh yaitu : suling besar 3 atau 4 buah, 2 buah kendang kecil, masing-masing 1 buah kajar, klenang, klenong, kemanak, kangsi, gentorag, dan 1 buah kempul.

Fungsi Wayang Gambuh

  1. Sebagai suplemen upacara tuhan Yajnya dan insan Yajnya. 
  2. Sebagai masukana suatu program keagamaan bagi masyarkat  pendukungnya,dan
  3. Sebagai suatu hiburan tersendiri dan media komunikasi dalam masyarakat

Sumber:
http://www.academia.edu/8723815/Teater_Tradisional_Bali

0 komentar

Posting Komentar