Kamis, 13 September 2018

Pengertian Ubrug Teater Tradisional

Pengertian Ubrug Teater Tradisional. Provinsi Banten yang dibuat tiga belas tahun silam mempunyai bermacam-macam tradisi mulut yang masih hidup dan berkembang di masyarakat. Salah satunya yaitu teater tradisional ubrug. Ubrug termasuk salah satu tradisi lisan, alasannya yaitu mempunyai ciri-ciri diberikut; tradisi tersebut sudah berlangsung lama, dinamis dan masih berlangsung, ada penonton, pemahaman penutur dan penonton sama, homogen, ruang dan waktu yang sama, serta spontanitas (Pudentia, 2008:2).

Definisi Ubrug

Sedangkan istilah ubrug berasal dari bahasa Sunda ‘sagebrugan’ yang berarti campur aduk dalam satu lokasi. Ini memang menggambarkan unsur-unsur kesenian ubrug, menyerupai pemain, nayaga, dan penonton yang tumplek dalam satu lokasi. Pertunjukan ubrug memang cukup sederhana dan bisa dilakukan di mana saja. Bahkan tak jarang seniman ubrug bisa pentas tanpa dbuntutasi dan panggung sekalipun. Mereka bisa pentas di tanah lapang dengan arena pertunjukan berbentuk tapal kuda, penonton mengelilingi tempat permainan. Sehingga penonton bisa menyaksikannya dari mengembangkan sudut. Kedekatan antara pemain dengan penonton ini memungkinkan pertunjukkan menjadi semakin menarikdanunik.

Kesenian Ubrug ialah teater tradisional Banten yang memadukan unsur teater, musik, tari, dan seni bela diri. Elemen-elemen ini digelar dalam balutan lawakan. Ubrug diiringi oleh seperangkat alat musik menyerupai gendang, saron, kempul, gong angkeb, piul dan kecrek. 

Menurut Ali Faisal, ubrug yaitu teater rakyat yang mempunyai fungsi sebagai media penyampai isu atau pesan kepada masyarakat atas citra kenyataan kehidupan masyarakat. Ubrug juga bisa menampilkan karakteristik masyarakat yang heterogen dalam media lakon. Konten dalam ubrug dibutuhkan bisa mempersembahkan isu yang berkaitan dengan citra masyarakat pada umumnya. Demikian pula dengan tujuan ubrug di masyarakat sebagai media penyampai pesan sosial yang juga bisa mempersembahkan penghiburan bagi masyarakat.

Ubrug ialah kesenian teater rakyat yang memadukan segala jenis kesenian menyerupai lakon, musik, tari, dan pencak silat dengan cara lawakan.

Menurut Ensiklopedi Sunda (2000: 672) yang dimaksud dengan ubrug yaitu semacam teater tradisional di kawasan Banten, dipentaskan di lapangan atau di halaman bangunan umum menyerupai stasiun, diiringi gamelan.

Ubrug berdasarkan Marim, wakil ketua komunitas Ubrug Cantel Group berasal dari kata gabrugan, abrag, grubug, dan ubreg (istilah Jawa Serang). Gabrugan berarti memanfaatkan pelaku seni kiprah sesuai dengan keahlian dan kemampuannya dalam memainkan suatu peran. Abrag dalam arti teks yaitu tidak ada rasa atau tidak ada isi. Grubug berarti bohong, sedangkan ubreg berarti ribut, mencakupk, bercanda, atau ngebanyol.

Pengertian ubrug yaitu pertunjukan dagelan masyarakat yang mempunyai kemampuan akting secara alamiah untuk keperluan ritual dan hiburan tanpa teks naskah atau pakem. Para panjak atau nayaga dan sinden yang bertugas mengiringi proses penampilan ubrug berada di sisi kiri depan panggung. Penempatan itu bertujuan mempergampang komunikasi antara penari dengan dalang. Para panjak duduk dengan memegang alat-alat musik tradisional yang dikuasainya.

Pemain ubrug terdiri atas pemain (pembawa lakon), panjak (nayaga), penari, dan sinden. Pemain ubrug didominasi oleh kalangan bau tanah dan orang dewasa. Sangat susah untuk mendapat pemain ubrug dari kalangan remaja. Sedangkan Jumlah pemain dalam setiap pementasan ubrug tidak selalu sama, bergantung kebutuhan cerita. Untuk tema keluarga, biasanya ada yang berperan sebagai ayah, ibu, anak, pemmenolong, tokoh masyarakat, dan sebagainya.

Kostum yang dikenakan oleh pemain tergantung dari kiprah yang dibawakan. Jika seorang pemain berperan sebagai seorang ayah maka pakaian yang dikenakan yaitu pakaian layaknya seorang ayah. Khusus untuk pakaian dan tata rias wajah yang dikenakan oleh bodor ialah pakaian dan tata rias wajah yang mengandung kelucuan. Tujuan penerapan dan tata rias wajah menyerupai ini supaya penonton tertawa dan bahagia untuk menonton ubrug.

Referensi
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbjabar/2015/04/17/ubrug/
https://www.bantennews.co.id/mengenal-ubrug-kesenian-khas-banten/

0 komentar

Posting Komentar