Senin, 08 Oktober 2018

Pengertian Angpau / Angpao

Pengertian Angpau / Angpao. Ketika Hari raya imlek datang maka kata yang paling sering didengar yakni Angpau. Apa Yang dimaksud dengan Angpau. Pada masa Dinasti Qin di China, orang-orang bau tanah biasa mengikat uang koin dengan benang merah. Uang itu disebut yāsuì qián yang berarti "uang pengusir roh jahat", dipercaya sanggup melindungi orang-orang bau tanah dari penyakit dan kematian. Yāsuì qián lalu digantikan amplop merah sejak bangsa China menemukan metode printing. Uang tersebut selanjutnya disebut yāsuì qián, huruf sui yang dipakai bukan berarti "roh jahat" melainkan "usia tua".

 Ketika Hari raya imlek datang maka kata yang paling sering didengar yakni Angpau Pengertian Angpau / Angpao

Definisi Angpau

Dalam kebudayaan masyarakat Tionghoa dan Asia, angpau yakni ialah bingkisan dalam amplop merah yang biasanya mencakupkan sejumlah uang sebagai hadiah menyambut tahun gres Imlek atau perayaan lainnya. Bahasa Hokkien menyebutnya angpau, Kantonis sebagai lai see, Vietnam sebagai lì xì, dan Korea sebagai sae bae don.

Secara Umum Pengertian Angpao (Hanzi) yakni amplop merah yang biasanya mencakupkan sejumlah uang sebagai hadiah menyambut tahun gres Imlek. Sejak lama, warna merah melambangkan kebaikan dan kesejahteraan di dalam kebudayaan Tionghoa. Warna merah mengatakan kegembiraan, semangat yang pada hasilnya akan membawa yang nasib baik bagi penerimanya.

Istilah angpao dalam engkaus berbahasa Mandarin didefinisikan sebagai "uang yang dibungkus dalam kemasan merah sebagai hadiah; bonus bayaran; uang bonus yang didiberikan kepada pembeli oleh penjual lantaran sudah membeli produknya; sogokan". Hong mempunyai arti marga Hong; merah, populer, revolusioner, bonus". Bao mempunyai arti "menutupi, membungkus, memegang, memasukkan, mengurusi, kontrak, kemasan, pembungkus, kontainer, tas, menerima, bungkusan".

Kegunaan dan kebiasaan

Angpau umumnya muncul pada ketika ada pertemuan masyarakat atau keluarga mirip pernikahan, ulang tahun, masuk rumah baru, hari raya mirip tahun gres Imlek, memdiberi bonus kepada pemain barongsai, berinfak kepada guru religius atau daerah ibadah, dan sebagainya. Pada pesta pernikahan, pasangan yang berkeluarga biasanya didiberi angpau oleh anggota keluarga yang lebih bau tanah dan para undangan. Masyarakat yang masih teguh memegang budaya tradisional juga memakai angpau untuk membayar guru dan dokter.

Angpau melambangkan kegembiraan dan semangat yang akan membawa nasib baik. Warna merah angpau melambangkan ungkapan biar beruntung dan mengusir energi negatif. Oleh alasannya yakni itu, angpau tidak didiberikan sebagai ungkapan berbelasungkawa lantaran akan dianggap si pemdiberi bersukacita atas petaka yang terjadi di keluarga tersebut.

Pemdiberi dan Penerima

Para pemdiberi angpau biasanya yakni pasangan yang sudah berkeluarga, sementara penerimanya yakni orang yang belum berkeluarga atau anak kecil.

Beberapa orang mempunyai kebiasaan untuk memdiberi uang dalam bentuk koin atau berupa lembaran dalam jumlah banyak supaya akseptor tidak sanggup memperkirakan jumlah uang yang ia terima. Masyarakat biasanya juga melarang belum dewasa untuk membuka angpau pada ketika masih berkumpul tolong-menolong supaya tidak terjadi kecanggungan di antara para pemdiberi angpau (misalnya lantaran jumlah uang yang didiberikan tidak sama).

Warga muslim di Malaysia, Brunei, Indonesia, dan Singapura sudah mengadopsi kebudayaan China sebagai bab dari Idul Fitri atau pernikahan. Namun, mereka tidak memakai angpau berwarna merah, melainkan amplop dengan desain mirip angpau tetapi berwarna hijau. Warna hijau ialah warna tradisional yang dipakai oleh Islam dan pembiasaan tersebut didasarkan pada tradisi sadaqah. Dalam Qur'an, sadaqah bersifat lebih tidak formal dibandingkan zakat, dan dalam banyak sekali kebudayaan lebih mendekati pemdiberian di antara mitra dibandingkan berinfak yang lebih diputuskan untuk orang yang membutuhkan.

Sumber
https://id.wikipedia.org/wiki/Angpau

0 komentar

Posting Komentar