Minggu, 07 Oktober 2018

Pengertian Silaturahmi Serta Jenis Dan Tips Mempererat

Pengertian Silaturahmi Serta Jenis Dan Tips Mempererat. Di antara bentuk taqarrub yang paling berharga, ketaatan yang paling agung, mempunyai kedudukan yang paling tinggi, keberkahan yang agung, menhadirkan manfaat yang besar dan menyeluruh di dunia dan darul abadi yaitu sliturrahim.

Pengertian Silaturahmi Serta Jenis Dan Tips Mempererat Pengertian Silaturahmi Serta Jenis Dan Tips Mempererat


Dan Allah subhanahu wa ta'ala sudah mewasiatkan para hamba untuk menjalankan silaturahim, dan wasiat untuk bersilatu rahim ini dibarengkan dengan wasiat untuk bertaqwa. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman yang artinya :
Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya engkau saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) kekerabatan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi engkau . (QS. Al-Nisa’: 1).

Definisi silaturahmi

Silaturrahmi yaitu istilah yang cukup dekat dan popular di dalam pergaulan umat Islam sehari-hari, namun pada hakekatnya istilah tersebut ialah bentukan dari bahasa Arab dari kata silaturrahim,dan istilah silaturrahim ini berasal dari dua kata yakni : Shilah yang berarti kekerabatan atau sambungan dan rahim yang mempunyai arti peranakan.

Silaturahmi yaitu tradisi saling mengunjungi atau berkunjung kepada saudara, kerabat, atau sahabat dekat biar kekerabatan kekeluargaan, kekerabatan, dan perteman dekatan tidak terputus.

Arti Silaturahmi ( baca silaturahim ) secara umum yaitu : Menghubungkan tali kekerabatan, atau menghubungkan kasih akung dengan cara saling berkunjung terutama terhadap saudara atau anggota keluarga sendiri bahkan terhadap tetangga atau saudara seiman.

Menurut Ibnu Manzhur, “Shilaturrahim ialah kiasan ihwal berbuat baik kepada kerabat yang ada kekerabatan nasab maupun perkawinan, bersikap akung dan santun kepada mereka, memperhatikan kondisi mereka, meskipun mereka jauh atau menyakiti. Qath’ur rahim yaitu lawan katanya. Seolah-olah dengan berbuat baik kepada mereka kekerabatan kekerabatan, perkawinan, dan kekerabatan sah sudah terjalin.”

Jenis Silaturahim Menurut Persfektif Islam

  1. Silaturahim Umum, yaitu silaturahim alasannya yaitu kesatuan agama. Silaturahim ini wajib dilakukan dengan menunaikan hak dan kewajiban baik yang bersifat fardhu atau usulan (sunnah). Silaturahim ini dilakukan dengan cinta dan kasih, saling menasehati, amar makruf nahi munkar dan lain-lain.
  2. Silaturahim Khusus, yaitu silaturahim kepada kerabat, ibu bapak, saudara kandung, kakek nenek, paman, cucu dst. Silaturahim ini dilakukan dengan mempersembahkan perhatian kepada mereka, memmenolong moril dan materil, santun dan tiruana perilaku yang mempersembahkan pencerahan dan kemaslahatan mereka.
  3. Silaturahim dengan kerabat non muslim, dengan cara mempersembahkan kebajikan dan bersikap ihsan. Suatu ketika Asma binti Abu Bakar memperoleh hadiah dari ibunya Qatilah, namun Asma menolak hadiah tersebut alasannya yaitu ibunya masih musyrik. Melihat insiden ini Aisyah bertanya kepada Rasulullah saw. Kemudian turunlah ayat 8 surat al-Mumtahanah (Allah tiada melarang engkau untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu alasannya yaitu agama dan tidak (pula) mengusir engkau dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil).

Tips Mempererat Hubungan Silaturrahmi

  1. Menlampaukan Sanak Famili yang terdekat dalam segala kebaikan, terutama orang tua. Orang bau tanah yaitu kerabat terdekat yang mempunyai jasa tidak terhingga dan kasih akung yang besar sehingga seorang anak wajib mencintai, menghormati dan berbuat baik kepada kedua orang tuanya walaupun keduanya musyrik. Kedua orangtuanya berhak menerima perlakuan baik di dunia namun bukan mengikuti kesyirikannya. Apabila mereka faqir maka kewajiban kitalah yang memmenolongnya pertama kali. Kemudian saudara-saudara kita menyerupai paman dan bibi gres setelah itu orang lain yang seiman.
  2. Mengingat Kebaikan Sanak Famili kita, tanpanya mungkin kita tidak akan berarti.
  3. Menghafal Nasab dan seluruh nama-nama saudara kita, dari mulai kakek dan nenek ke atas hingga kepada keturunan-keturunan mereka. Untuk hal ini sebaiknya kita membuat diagram silsilah keluarga biar sanggup diingat oleh generasi diberikutnya supaya mereka tetap melanjutkan tali silaturrahmi setelah kita tiada (meninggal).
  4. Jangan menyakiti, menzhalimi dan berbuat jelek kepada sanak-famili kita. Sebaiknya kita-lah yang menjadi solusi untuk memecahkan segala permasalahan mereka.

0 komentar

Posting Komentar