Minggu, 16 Desember 2018

Dan Karakteristik Jasa

Jasa bukan saja hadir sebagai produk utama, namun juga dalam wujud layanan perhiasan dalam pembelian produk fisik. Kini setiap konsumen tidak lagi sekedar sebuah produk fisik, tetapi juga segala aspek jasa / layanan yang menempel pada produk tersebut, mulai dari tahap pra – pembelian sampai purnabeli. (Tjiptono, 2011).

Secara umum jasa yaitu setiap tindakan atau perbuatan yang sanggup ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain dimana produk yang ditawarkan bisa berupa produk fisik maupun tidak dimana jikalau produk itu berupa produk fisik yang didalam tahapannya akan melalui beberapa perubahan sehingga nantinya akan memuaskan keinginan konsumen/ pelanggan tersebut.

Pengertian Jasa

  1. Menurut Phillip Kotler: jasa yaitu setiap tindakan atau unjuk kerja yang ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip intangibel dan tidak mengakibatkan perpindahan kepemilikan apapun. Produksinya bisa terkait dan bisa juga tidak terikat pada suatu produk fisik.
  2. Menurut Adrian Payne: jasa yaitu acara ekonomi yang mempunyai sejumlah elemen (nilai atau manfaat) intangibel yang berkaitan dengannya, yang melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen atau dengan barang-barang milik, tetapi tidak menghasilkan transfer kepemilikan. Perubahan daiam kondisi bisa saja muncul dan produksi suatu jasa bisa mempunyai atau bisa juga tidak mempunyai kaitan dengan produk fisik.
  3. Menurut Christian Gronross: jasa yaitu proses yang terdiri atas serangkaian acara intangible yang biasanya(namun tidak harus selalu) terjadi pada interaksi antara pelanggan dan karyawan jasa dan atau sumber daya fisik atau barang dan atau sistem penyedia jasa, yang disediakan sebagai solusi atas problem pelanggan. Interaksi antara penyedia jasa dan pelanggan kerapkali terjadi dalam jasa, sekalipun pihak-pihak yang terlibat mungkin tidak menyadarinya. Selain itu, dimungkinkan ada situasi di mana pelanggan sebagai individu tidak diberinteraksi eksklusif dengan perusahaan jasa.

Karakteristik jasa

Seringkali dikatakan bahwa jasa mempunyai karakteristik unik yang membedakannya dari barang atau produk-produk manufaktur. Empat karakteristik yang paling sering dijumpai dalam jasa dan pembeda dari barang pada umumnya yaitu (Payne, 2001:9):
  1. Tidak berwujud (Intangibility) Jasa bersifat aneh dan tidak berwujud, berarti jasa tidak sanggup dilihat, dirasakan, dicicipi atau disentuh menyerupai yang sanggup dirasakan dari suatu barang. Konsumen jasa tidak mempunyai jasa yang dibelinya melainkan spesialuntuk sanggup menggunakan, memanfaatkan, atau menyewa jasa tersebut. Konsumen jasa tidak sanggup menilai hasil jasa sebelum menikmatinya sendiri,  hal ini sebab jasa mengandung unsur  experience quality, yaitu karakteristik-karakteristik yang spesialuntuk sanggup dinilai pelanggan sehabis mengkonsumsinya. Nilai penting dari sifat intangibleadalah nilai tak terwujud yang dialami konsumen dalam bentuk kenikmatan, kepuasan, atau kenyamanan
  2. Heteregonitas Jasa ialah variabel non – standar dan sangat bervariasi. Artinya, sebab jasa itu berupa suatu unjuk kerja, maka tidak ada hasil jasa yang sama walaupun dikerjakan oleh satu orang. Hal ini dikarenakan oleh interaksi insan (karyawan dan konsumen) dengan segala perbedaan impian dan persepsi yang menyertai interaksi tersebut.
  3. Tidak sanggup dipisahkan Jasa umumnya dihasilkan dan dikonsumsi pada ketika yang bersamaan, dengan partisipasi konsumen dalam proses tersebut. Berarti, konsumen harus berada di daerah jasa yang dimintanya, sehingga konsumen melihat dan bahkan ikut ambil cuilan dalam proses produksi tersebut.
  4. Tidak tahan lama Jasa mustahil disimpan dalam persediaan. Artinya, jasa tidak bisa disimpan, dijual kembali kepada orang lain, atau dikembalikan kepada produsen jasa dimana ia membeli jasa.

Dimensi kualitas jasa

  1. Kehandalan (reliability), Yaitu kemampuan perusahaan untuk mempersembahkan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan impian pelanggan yang berarti ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk tiruana pelanggan tanpa kesalahan, perilaku yang simpatik, dan dengan akurasi yang tinggi.
  2. Jaminan (assurance), Yaitu pengetahuan, kesopansantunan, dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan. Terdiri dari beberapa komponen antara lain komunikasi (communication), dapat dipercaya (credibility), keamanan (security), kompetensi (competence), dan sopan santun (courtesy).
  3. Bukti eksklusif (tangible), Yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam mengatakan eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan dan kemampuan masukana dan pramasukana fisik perusahaan dan keadaan lingkungan sekitarnya yaitu bukti kasatmata dari pelayanan yang didiberikan oleh pemdiberi jasa, yang mencakup akomodasi fisik (gedung, gudang, dan lain sebagainya), perlengkapan dan peralatan yang dipergunakan (teknologi), serta penampilan pegawainya.
  4. Empati (empathy), Yaitu mempersembahkan perhatian yang nrimo dan bersifat individual atau pribadi yang didiberikan kepada para pelanggan dengan berupaya memahami keinginan konsumen. Di mana suatu perusahaan diperlukan mempunyai pengertian dan pengetahuan ihwal pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan secara spesifik, serta mempunyai waktu pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan.
  5. Daya tanggap (responsiveness), Yaitu kemauan untuk memmenolong dan mempersembahkan pelayanan yang cepat dan sempurna kepada pelanggan, dengan penyampaian isu yang jelas. Membiarkan konsumen menunggu tanpa adanya suatu alasan yang terperinci mengakibatkan persepsi yang negative dalam kualitas pelayanan.

Bisnis jasa

misal Bisnis Jasa:
  1. Bisnis jasa: konsultan, keuangan, perbankan
  2. Perdagangan jasa: eceran, pemeliharaan dan perbaikan
  3. Jasa infrastruktur: komunikasi, transportasi
  4. Jasa personal/sosial: restoran, perawatan kesehatan
  5. Administrasi umum: pendidikan, pemerintah.

Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Jasa

0 komentar

Posting Komentar