Sabtu, 15 Desember 2018

Dan Unsur-Unsur Cerpen

Cerpen ialah karangan fiktif yang meliputi sebagian kehidupan seseorang atau kehidupan yang diceritakan secara ringkas yang berserius pada suatu tokoh. Cerita pendek atau sering disingkat sebagai cerpen dapat  dikatakan juga suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan pribadi pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang, menyerupai novella (dalam pengertian modern) dan novel. Karena singkatnya, cerita-cerita pendek yang sukses mengandalkan metode-metode sastra menyerupai tokoh, plot, tema, bahasa dan insight secara lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang.

Cerita pendek berasal dari guakdot, sebuah situasi yang digambarkan singkat yang dengan cepat datang pada tujuannya, dengan paralel pada tradisi penceritaan lisan. melaluiataubersamaini munculnya novel yang realistis, dongeng pendek berkembang sebagai sebuah miniatur, dengan contoh-contoh dalam cerita-cerita

Cerita pendek cenderung kurang kompleks dibandingkan dengan novel. Cerita pendek biasanya memusatkan perhatian pada satu kejadian, mempunyai satu plot, setting yang tunggal, jumlah tokoh yang terbatas, meliputi beberapa aspek jangka waktu yang singkat. Dalam bentuk-bentuk fiksi yang lebih panjang, ceritanya cenderung memuat unsur-unsur inti tertentu dari struktur dramatis: eksposisi (pengantar setting, situasi dan tokoh utamanya); komplikasi (peristiwa di dalam dongeng yang memperkenalkan konflik); agresi yang meningkat, krisis (saat yang memilih bagi si tokoh utama dan janji mereka terhadap suatu langkah); titikpuncak (titik minat tertinggi dalam pengertian konflik dan titik dongeng yang mengandung agresi terbanyak atau terpenting); penyelesaian (bagian dongeng di mana konflik dipecahkan); dan moralnya.

Baca Juga Pengertian Dan Unsur Novel

Unsur Cerpen

1. Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik ialah unsur yang membangun karya itu sendiri. Unsur–unsur intrinsik cerpen meliputi beberapa aspek:

a. Tema. Tema ialah pokok pembicaraan yang mendasari dongeng . Tema bersifat menjiwai keseluruhan dongeng dan mempunyai generalisasi yang umum, oleh lantaran itu, untuk menemukan tema sebuah karya fiksi harus disimpulkan dari seluruh cerita, tak spesialuntuk bagian-bagian tertentu dari cerita. Tema sebagai salah satu unsur karya fiksi sangat berkaitan bersahabat dengan unsur-unsur yang lainnya.

b. Latar. Latar ialah keterangan yang sebut waktu, ruang dan suasana terjadinya insiden pada sebuah karya sastra diberikut ialah Jenis-jenis latar :
  1. Latar waktu,  Keterangan ihwal kapan insiden itu terjadi . Misal, pagi,siang, sore, malam.
  2. Latar tempat,  Keterangan daerah insiden itu terjadi. Misal di rumah, di sekolah.
  3. Latar suasana,  Latar suasana menggambarkan insiden yang terjadi. Misal, gembira, murung romantis.
c. Sudut pandang, Dilihat dari sudut pandang cerpen Posisi pengarang pada sebuah dongeng . Terdiri :
  1. Sudut pandang orang pertama, Menggunakan kata ganti “aku” sebagai pelaku utamanya.
  2. Sudut pandang orang ke dua, Menggunakan kata ganti “engkau” sebagai pelaku utamanya.
  3. Sudut pandang orang ke tiga, Menggunakan kata ganti “ia, dia, mereka” sebagai pelaku utamanya.
  4. Sudut pandang campuran, Menggunakan kata ganti “aku” dan “engkau” sebagai pelaku utamanya.
d. Amanat, ialah Pesan yang ingin disampaikan pengarang melalui karyanya kepada pembaca / pendengar. Pesan sanggup berupa harapan, nasehat, Koreksi dan sebagainya.

e. Alur.  Alur disebut juga plot, yaitu rangkaian insiden yang mempunyai hubungan alasannya akhir sehingga menjadi satu kesatuan yang padu lingkaran dan utuh. Alur dibagi menjadi 3 yaitu:
  1. Alur maju ialah rangkaian insiden yang urutannya sesuai dengan urutan waktu insiden atau dongeng yang bergerak ke depan terus.
  2. Alur mundur ialah rangkaian insiden yang susunannya tidak sesuai dengan urutan waktu insiden atau dongeng yang bergerak mundur (flashback).
  3. Alur adonan ialah adonan antara alur maju dan alur mundur.
Alur meliputi beberapa tahap:
  1. Pengantar: bab dongeng berupa lukisan , waktu, daerah atau insiden yang ialah pertama cerita.
  2. Penampilan masalah: bab yang menceritakan problem yang dihadapi pelaku cerita.
  3. Puncak ketegangan / titikpuncak : problem dalam dongeng sudah sangat gawat, konflik sudah memuncak.
  4. Ketegangan menurun / antititikpuncak : problem sudah berangsur–angsur sanggup diatasi dan kekhawatiran mulai hilang.
  5. Penyelesaian / resolusi : problem sudah sanggup diatasi atau diselesaikan.
  6. Perwatakan
f. Tokoh. tokoh ialah orang orang yang diceritakan dalam dongeng dan banyak mengambil tugas dalam cerita. tokoh dibag menjadi 3, yaitu:
  1. Tokoh Prontagonis : tokoh utama pada cerita
  2. Tokoh Antagonis : tokoh penentang atau lawan dari tokoh utama
  3. Tokoh Tritagonis : penengah dari tokoh utama dan tokoh lawan
Menggambarkan tabiat atau huruf seseorang tokoh yang sanggup dilihat dari tiga segi yaitu melalui:
  1. Dialog tokoh
  2. Penjelasan tokoh
  3. Penggambaran fisik tokoh

2. Unsur Ekstrinsik

Unsur ekstrinsik ialah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara tidak pribadi mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra. Unsur ekstrinsik meliputi:
  1. Nilai-nilai dalam dongeng (agama, budaya, politik, ekonomi)
  2. Latar belakang kehidupan pengarang
  3. Situasi sosial ketika dongeng itu diciptakan
Referensi
http://id.wikipedia.org/wiki/Cerita_pendek

0 komentar

Posting Komentar