Minggu, 11 Februari 2018

Algoritma

Algoritma. Para hebat sejarah matematika menemukan asal kata Algoritma ialah dari nama penulis buku arab yaitu Abu Ja’far Muhammad Ibnu Musa Al-Khuwarizmi. Al-Khuwarizmi yang mana orang barat sebutnya dengan Algorism. buku yang berjudul Kitab Al Jabar Wal-Muqabala yang artinya “Buku pemugaran dan pengurangan” (The book of restoration and reduction). Perubahan kata dari algorism menjadi algorithm muncul alasannya kata algorism sering dikelirukan dengan arithmetic, sehingga akhiran –sm menjelma –thm. Karena perhitungan dengan angka Arab sudah menjadi hal yang biasa, maka lambat laun kata algorithm berangsur-angsur digunakan sebagai metode perhitungan (komputasi) secara umum, sehingga kehilangan makna kata aslinya. Dalam bahasa Indonesia, kata algorithm diserap menjadi algoritma.

Algoritma Dalam matematika dan ilmu komputer, ialah mekanisme langkah-demi-langkah yang untuk melaksanakan penghitungan. Sedangkan Algoritma digunakan untuk penghitungan, pemrosesan data, dan kebijaksanaan budi otomatis.

“Algoritma ialah urutan langkah-langkah logis penyelesaian duduk masalah yang disusun secara sistematis dan logis”. Kata logis ialah kata kunci dalam algoritma. Langkah-langkah dalam algoritma harus logis dan harus sanggup ditentukan bernilai salah atau benar.

Algoritma ialah metode efektif diekspresikan sebagai rangkaian terbatas dari instruksi-instruksi yang sudah didefinisikan dengan baik  untuk menghitung sebuah fungsi. Dimulai dari sebuah kondisi pertama dan input pertama (mungkin kosong), instruksi-instruksi tersebut membuktikan sebuah komputasi yang, bila dieksekusi, diproses lewat sejumlah urutan kondisi terbatas  yang terdefinisi dengan baik, yang pada balasannya menghasilkan "keluaran"  dan berhenti di kondisi akhir. Transisi dari satu kondisi ke kondisi selanjutnya tidak harus deterministik; beberapa algoritma, dikenal dengan algoritma pengacakan, memakai masukan acak.

Dalam beberapa konteks, algoritma ialah spesifikasi urutan langkah untuk melaksanakan pekerjaan tertentu. Pertimbangan dalam pemilihan algoritma adalah,
  1. Algoritma haruslah benar. Artinya algoritma akan mempersembahkan keluaran yang dikehendaki dari sejumlah masukan yang didiberikan. Tidak peduli sebagus apapun algoritma, kalau mempersembahkan keluaran yang salah, pastilah algoritma tersebut bukanlah algoritma yang baik.
  2. Kita harus mengetahui seberapa baik hasil yang dicapai oleh algoritma tersebut. Hal ini penting terutama pada algoritma untuk menuntaskan duduk masalah yang memerlukan aproksimasi hasil (hasil yang spesialuntuk berupa pendekatan). Algoritma yang baik harus bisa mempersembahkan hasil yang sedekat mungkin dengan nilai yang sebenarnya.
  3. Efisiensi algoritma. Efisiensi algoritma sanggup ditinjau dari 2 hal yaitu efisiensi waktu dan memori. Meskipun algoritma mempersembahkan keluaran yang benar (paling mendekati), tetapi jikalau kita harus menunggu berjam-jam untuk mendapat keluarannya, algoritma tersebut biasanya tidak akan dipakai, setiap orang menginginkan keluaran yang cepat. Begitu juga dengan memori, semakin besar memori yang terpakai maka semakin buruklah algoritma tersebut.
Dalam kenyataannya, setiap orang bisa membuat algoritma yang tidak sama untuk menuntaskan suatu permasalahan, walaupun terjadi perbedaan dalam menyusun algoritma, tentunya kita mengharapkan keluaran yang sama. Jika terjadi demikian, carilah algoritma yang paling efisien dan cepat.

Sumber:
id.wikipedia.org/wiki/Algoritma
Pengantar Algoritma Dan Program

0 komentar

Posting Komentar