Rabu, 19 September 2018

Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

Pengertian Iman Kepada Hari Akhir. Iman kepada hari simpulan terkait bersahabat dengan keyakinan kepada Allah. Keyakinan akan kemahaadilan Allah akan sanggup diterima dengan mengimani hari akhir. Tidak mungkin seseorang akan sanggup memahami keadilan Allah yang tepat tanpa mengimani adanya hari simpulan ini. Karena itu, keyakinan kepada hari simpulan ialah pilar keyakinan yang utama sehabis keyakinan kepada Allah. Hal ini terbukti dengan disebutnya keyakinan kepada hari simpulan selalu berurutan dengan keyakinan kepada Allah, baik dalam al-Quran maupun dalam hadits Nabi. Hari simpulan ini nanti akan dimulai dengan adanya hari kiamat, yaitu simpulan dari perjalanan hari di dunia ini. Hari simpulan zaman ialah pertama dari adanya perubahan waktu di dunia menuju waktu di akhirat. Pada hari simpulan zaman ini tiruana makhluk Allah akan dihancurkan sehingga tidak ada satu pun yang tersisa. Sesudah itu mulailah hari kebangkitan dan peristiwa-peristiwa lain yang ialah proses perjalanan yang akan ditempuh oleh tiruana insan sebelum kesannya memasuki nirwana atau neraka.

Definisi Beriman Kepada Hari Akhir

Pengertian Iman kepada hari simpulan ialah percaya bahwa sehabis kehidupan ini berakhir masih ada kehidupan yang abadi yaitu hari akhir, termasuk tiruana proses dan insiden yang terjadi pada hari itu, mulai dari kehancuran alam semesta dan seluruh isinya serta berakhirnya seluruh kehidupan (qiyamah), kebangkitan seluruh umat insan dari alam kubur (ba’as), dikumpulkannya seluruh umat insan di padang Mahsyar (hasyr), perhitungan seluruh amal perbuatan insan di dunia (hisab), penimbangan amal perbuatan tersebut untuk mengetahui perbandingan amal baik dan amal jelek (wazn), hingga kepada pembalasan dengan nirwana atau neraka (jaza’).

Secara Umum mengimani hari simpulan berarti membenarkan dengan sepenuh hati bahwa sehabis kehidupan di dunia ini akan ada kehidupan lagi yang ialah kehidupan yang tolong-menolong dan bersifat awet. Pada kehidupan awet itulah insan akan mendapat kepastian hidupnya, apakah hidupnya akan berhasil dan berbahagia atau sebaliknya hidupnya akan celaka dan sengsara.

Firman Allah Yang Artinya:
Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang sudah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam kitab induk yang positif (Lauh Mahfuzh).” (Q.S. Yasin/36: 12).

Hari simpulan sering juga disebut sebagai hari kiamat. Bahkan al-Quran juga mempersembahkan nama-nama lain untuk hari simpulan ini. Di antara nama-nama yang disebutkan oleh al-Quran wacana hari simpulan ini adalah:
  1. Yaumul Qiyamah, atau hari kiamat,
  2. Yaumul Mahsyar, atau hari berkumpul (bagi tiruana manusia),
  3. Yaumul Hisab, atau hari perhitungan (amal manusia),
  4. Yaumuz Zilzalah, atau hari kegempaan (goncangan),
  5. Yaumul Waqi’ah, atau hari kejatuhan,
  6. Yaumul Qari’ah, atau hari keributan,
  7. Yaumul Ghasyiyah, atau hari pembalasan,
  8. Yaumul Haqqah, atau hari kepastian,
  9. Yaumut Tammah, atau hari tragedi agung,
  10. Yaumul Jaza’, atau hari pembalasan,
  11. Yaumul Wa’id, atau hari ancaman,
  12. Yaumul Mizan, atau hari pertimbangan,
  13. Yaumul Jami’, atau hari pengumpulan,
  14. Yaumut Taghabun, atau hari terbukanya segala kecurangan,
  15. Yaumul Ba’ts, atau hari kebangkitan,
  16. Yaumud Din, atau hari perhitungan, dan
  17. Yaumul Khulud, atau hari yang abadi.

0 komentar

Posting Komentar